https://www.youtube.com/@agussalimnasutionmandailing2/videos

Foto saya
UNTUK KE-GUBERNUR-AN SUMATERA UTARA DARI PENDIRI UM (UNIVERSITAS MANDAILING) FOR THE PROVINCIAL GOVERNOR OF SUMATERA UTARA FROM THE FOUNDER OF MU (MANDAILING UNIVERSITY)

Senin, 08 Januari 2024

TEKNIK PERTAMBANGAN UM (UNIVERSITAS MANDAILING), KUM S3 MET 04 AGUSTUS 2440 M (KULIAH UMUM SABTU SORE SEPANJANG MASA ELECTRONIC TELECONFERENCE 04 AGUSTUS 2440 MASEHI)

 

https://www.youtube.com/@agussalimnasutionmandailing2/videos

EVOLUSI PENDIDIKAN MANDAILING 416 (EMPAT RATUS ENAM BELAS) TAHUN DI TAHUN 2024


Arahan
dari 
Pendiri
Bafor UM
Badan Formatur
Universitas Mandailing
Agussalim, ST bin Abdur Rahim Nasution
Instruction
from
The Founder
of
The Formatures Body
of
MU (Mandailing University)

Agussalim, ST bin Abdur Rahim Nasution


04 Agustus 2440 Masehi, Materi KUM S3 MET (Kuliah Umum Sabtu Sore Sepanjang Masa Electronic Teleconference) “Eksistensi Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) UM (Universitas Mandailing) untuk memahami,

August, 04th, 2440 AD, material of Public Lecture of Afternoon Saturday of All Time with Electronic Teleconference "The existence of The Department of Mining Engineering, The Faculty of Mining and Petroleum Engineering of MU (University of Mandailing) to understands,


UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA 
NOMOR 3 TAHUN 2020 
TENTANG 
PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 
TENTANG 
PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
LAWS OF THE REPUBLIC INDONESIA
NUMBER 3 YEAR 2020
ABOUT
AMENDMENT TO LAW NUMBER 4 OF 2009
ABOUT
MINERAL AND COAL MINING


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
BY THE GRACE OF GOD ALMIGHTY
PRESIDENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA,


Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan :
Article 1
In this Law what is meant by :

64. Di antara Pasal 86 dan Pasal 87 disisipkan 8 (delapan) pasal, yakni Pasal 86A, Pasal 868, Pasal 86C, Pasal 86D, Pasal 86E, Pasal 86F, Pasal 86G, dan Pasal 86H sehingga berbunyi sebagai berikut :
Pasal 86A
(1) SIPB diberikan untuk pengusahaan pertambangan batuan jenis tertentu atau untuk keperluan tertentu.
(2) SIPB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diterbitkan kepada:
a. badan usaha milik daerah/badan usaha milik desa;
b. Badan Usaha swasta dalam rangka penanaman modal dalam negeri;
c. koperasi; atau
d. perusahaan perseorangan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai batuan jenis tertentu atau untuk keperluan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.
(4) SIPB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh Menteri berdasarkan permohonan dari badan usaha milik daerah/badan usaha milik desa, Badan Usaha swasta dalam rangka penanaman modal dalam negeri, koperasi, atau perusahaan perseorangan, yang telah memenuhi persyaratan administratif, teknis, lingkungan, dan finansial.
(5) Selain persyaratan administratif, teknis, lingkungan, dan finansial sebagaimana dimaksud pada ayat (4), permohonan SIPB harus dilengkapi dengan koordinat dan luas wilayah batuan jenis tertentu atau untuk keperluan tertentu yang dimohon.
(6) SIPB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas tahap kegiatan perencanaan, Penambangan, Pengolahan, serta Pengangkutan dan Penjualan.
(7) Pemegang SIPB dapat langsung melakukan Penambangan setelah memiliki dokumen perencanaan Penambangan.
(8) Dokumen perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (7) terdiri atas:
a. dokumen teknis yang memuat paling sedikit informasi cadangan dan rencana Penambangan; dan
b. dokumen lingkungan hidup.
Pasal 868
SIPB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86A harus memuat paling sedikit:
a. nama pemegang SIPB;
b. nomor pokok wajib pajak;
c. lokasi dan luas wilayah;
d. modal kerja;
e. jenis komoditas tambang;
f. jangka waktu berlakunya SIPB; dan
g. hak dan kewajiban pemegang SIPB.
Pasal 86C
Pemegang SIPB dapat diberikan wilayah paling luas 50 (lima puluh) hektare.
Pasal 86D
SIPB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 864 tidak dapat digunakan selain yang dimaksud dalam pemberian SIPB.
Pasal 86E
Pemegang SIPB berhak :
a. mendapat pembinaan di bidang keselamatan Pertambangan, lingkungan, teknis Pertambangan, dan manajemen dari Menteri;
b. memiliki batuan jenis tertentu atau untuk keperluan tertentu yang telah diproduksi setelah membayar pajak daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ; dan
c. melakukan Usaha Pertambangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 86F
Pemegang SIPB wajib:
a. menerapkan kaidah Pertambangan yang baik;
b. menyelesaikan hak atas tanah dengan pemegang hak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
c. menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan SIPB kepada Menteri.
Pasal 86G
Pemegang SIPB dilarang :
a. memindahtangankan SIPB kepada pihak lain; atau
b. menggunakan bahan peledak dalam pelaksanaan kegiatan Penambangan;
Pasal 86H
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian SIPB diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.
64. Between Article 86 and Article 87, 8 (eight) articles were inserted, namely Article 86A, Article 868, Article 86C, Article 86D, Article 86E, Article 86F, Article 86G and Article 86H so that they read as follows:
Article 86A
(1) SIPB (in Bahasa) is granted for the exploitation of certain types of rock mining or for certain purposes.
(2) SIPB (in Bahasa) as intended in paragraph (1) can be issued to:
a. regionally owned enterprises/village owned enterprises;
b. Private Business Entities for domestic investment;
c. cooperative; or
d. individual company.
(3) Further provisions regarding certain types of rock or for certain purposes as intended in paragraph (1) are regulated by or based on Government Regulations.
(4) SIPB (in Bahasa) as intended in paragraph (1) is granted by the Minister based on applications from regionally owned business entities/village-owned business entities, private business entities in the context of domestic investment, cooperatives, or individual companies, which have fulfilled the administrative and technical requirements. , environmental and financial.
(5) In addition to the administrative, technical, environmental and financial requirements as intended in paragraph (4), the SIPB (in Bahasa) application must be accompanied by the coordinates and area of the specific type of rock or for the specific purposes requested.
(6) SIPB (in Bahasa) as intended in paragraph (1) consists of planning, mining, processing, and transportation and sales activity stages.
(7) SIPB (in Bahasa) holders can immediately carry out mining after having mining planning documents.
(8) The planning document as intended in paragraph (7) consists of:
a. technical documents containing at least reserve information and Mining plans; And
b. environmental documents.
Article 868
SIPB (In Bahasa) as intended in Article 86A must contain at least:
a. name of SIPB holder;
b. tax ID number;
c. location and area;
d. working capital;
e. type of mining commodity;
f. period of validity of SIPB (in Bahasa); and
g. rights and obligations of SIPB (in Bahasa) holders.
Article 86C
SIPB (in Bahasa) holders can be given a maximum area of 50 (fifty) hectares.
Article 86D
SIPB (in Bahasa) as intended in Article 864 cannot be used other than that intended in granting SIPB (in Bahasa).
Article 86E
SIPB (in Bahasa) holders have the right to:
a. receive guidance in the fields of mining safety, environment, mining techniques and management from the Minister;
b. owning certain types of rock or for certain purposes which have been produced after paying regional taxes in accordance with the provisions of statutory regulations; And
c. carry out Mining Business in accordance with statutory provisions.
Article 86F
SIPB (in Bahasa) holders are required to:
a. apply good mining principles;
b. settle land rights with rights holders in accordance with statutory provisions; And
c. submit a report on the implementation of SIPB (in Bahasa) activities to the Minister.
Article 86G
SIPB (in Bahasa) holders are prohibited from:
a. transfer SIPB (in Bahasa) to another party; or
b. using explosives in carrying out mining activities;
Article 86H
Further provisions regarding the procedures for granting SIPB (in Bahasa) are regulated by or based on Government Regulations.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UNTUK KE-GUBERNUR-AN SUMATERA UTARA, TEKNIK PERTAMBANGAN UM (UNIVERSITAS MANDAILING), KUM S3 MET 16 SEPTEMBER 2445 M (KULIAH UMUM SABTU SORE SEPANJANG MASA ELECTRONIC TELECONFERENCE 16 SEPTEMBER 2445 MASEHI)

https://www.youtube.com/@agussalimnasutionmandailing2/videos EVOLUSI PENDIDIKAN LOKAL MANDAILING  UNTUK RENTANGAN TAHUN 2445 - 2024  =  421 ...