26 Juni 3000, Kamis untuk ke-GUBERNUR-an SUMATERA UTARA dari Penjadwalan Linimasa UANM KS MET (Universitas Agussalim Nasution Mandailing Kuliah Sepanjang Masa Electronic Teleconference) Tahun 3000

 

Arahan

dari

Pendiri
UANM
(Universitas Agussalim Nasution Mandailing)
Agussalim, S.T. bin Abdur Rahim Nasution

Kisi-Kisi Materi KUANMET (Kuliah Universitas Agussalim Nasution Mandailing Electronic Teleconfence)

 

untuk ke-GUBERNUR-an SUMATERA UTARA dari UANM (Universitas Agussalim Nasution Mandailing) dengan Misi Abadi untuk Perdamaian Abadi Dunia 

 

26 Juni 3000, Kamis, untuk ke-GUBERNUR-an SUMATERA UTARA dari Penjadwalan Linimasa UANM KS MET (Universitas Agussalim Nasution Mandailing Kuliah Sepanjang Masa  Electronic Teleconference) Tahun 3000 (tahun tiga ribu) Masehi ke Saat Ini (Now) 975 (sembilan ratus tujuh puluh lima) tahun, secara Arus Mudik, dari Kota Medan Reinkarnasi Ilmu Asia ke Wajah Dunia Internasional Global Bumi, mewarisi Peradaban dengan Amal Jariyah (Ilmu yang Bermanfaat) sebagai Tanggung Jawab Moral Kita untuk Generasi ke Generasi Mendatang untuk Perdamaian Abadi Dunia khususnya untuk rakyat Provinsi Sumatera Utara

June 26^th, 3000, Thursday, for the GOVERNOR of NORTH SUMATERA from the Timeline Scheduling of Agussalim Nasution Mandailing University Lecture Throughout Time Electronic Teleconference Year 3000 (three thousand) AD to the Present (Now) 975 (nine hundreds and seventy five) years, through the Homecoming Flow, from the City of Medan Reincarnation of Asian Knowledge to the Face of the Global International World of the Earth, inheriting Civilization with Amal Jariyah (Beneficial Knowledge) as Our Moral Responsibility for Future Generations for Eternal World Peace especially for the people of North Sumatra Province

 

Universitas Agussalim Nasution Mandailing (UANM)

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian

Jurusan Geologi

Materi Kuliah

Kamis, 26 Juni Tahun 3000 Masehi

Agussalim Nasution Mandailing University (ANMU)

The Faculty of Earth Sciences and Technology

The Geology Department

Lecture Material

Thursday, June 26^th, 3000 AD

 

 

Cadangan Panas Bumi,

Cadangan panas bumi Indonesia sangat besar, mencapai sekitar 40% dari cadangan dunia atau sekitar 24 Gigawatt (GW). Namun, pemanfaatannya di Indonesia masih belum optimal, baru sekitar 10% yang dimanfaatkan. Potensi panas bumi ini tersebar di berbagai wilayah, termasuk di pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. 

Berikut adalah beberapa poin penting mengenai cadangan panas bumi di Indonesia:

·      Potensi Besar:

Indonesia memiliki potensi panas bumi yang sangat besar, menjadikannya salah satu negara dengan cadangan panas bumi terbesar di dunia. 

·      Lokasi Persebaran:

Potensi ini tersebar di berbagai wilayah, terutama di daerah yang dilalui jalur pegunungan api. Beberapa lokasi potensial antara lain di Jawa Barat, Sumatera, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). 

·      Pemanfaatan:

Meskipun potensi besar, pemanfaatan panas bumi di Indonesia masih belum optimal. Saat ini, baru sekitar 10% dari cadangan yang ada yang dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). 

·      Pentingnya Pengembangan:

Pengembangan panas bumi sebagai sumber energi terbarukan penting untuk ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil. 

·      Manfaat Panas Bumi:

Panas bumi merupakan sumber energi bersih dan berkelanjutan yang dapat memberikan berbagai manfaat, antara lain penyediaan energi listrik, pemanasan, dan pengeringan. 

·      Tantangan Pengembangan:

Pengembangan panas bumi juga menghadapi beberapa tantangan, seperti biaya eksplorasi dan eksploitasi yang tinggi, serta isu lingkungan. 

·      Upaya Pengembangan:

Pemerintah dan berbagai pihak terkait terus berupaya untuk meningkatkan pemanfaatan panas bumi di Indonesia melalui berbagai program dan proyek pengembangan. 

Dengan potensi yang sangat besar dan upaya pengembangan yang terus dilakukan, panas bumi diharapkan dapat menjadi salah satu sumber energi utama di Indonesia di masa depan. 

(Ringkasan AI, diakses Selasa, 29 Juli 2025, pukul 14:23 WIB)

Geothermal Reserves

Indonesia's geothermal reserves are vast, accounting for approximately 40% of the world's reserves, or approximately 24 Gigawatts (GW). However, their utilization in Indonesia is still not optimal, with only around 10% being utilized. This geothermal potential is spread across various regions, including the islands of Java, Sumatra, and Sulawesi.

Here are some key points regarding geothermal reserves in Indonesia:

• Vast Potential:

Indonesia has enormous geothermal potential, making it one of the countries with the largest geothermal reserves in the world.

• Location:

This potential is spread across various regions, especially in areas traversed by volcanic mountains. Some potential locations include West Java, Sumatra, Sulawesi, and East Nusa Tenggara (NTT).

• Utilization:

Despite its vast potential, geothermal utilization in Indonesia is still not optimal. Currently, only around 10% of existing reserves are utilized for geothermal power plants (PLTP).

• Importance of Development:

Geothermal development as a renewable energy source is crucial for national energy security and reducing dependence on fossil fuels.

• Benefits of Geothermal Energy:

Geothermal energy is a clean and sustainable energy source that can provide various benefits, including providing electricity, heating, and drying.

• Development Challenges:

Geothermal development also faces several challenges, such as high exploration and exploitation costs, and environmental issues.

• Development Efforts:

The government and various relevant parties continue to strive to increase geothermal utilization in Indonesia through various development programs and projects.

With its enormous potential and ongoing development efforts, geothermal energy is expected to become a major energy source in Indonesia in the future.

(AI Summary, accessed Tuesday, July 29^th, 2025, at 2:23 PM Western Indonesian Time)

 

 

 

 

 

Agussalim, S.T. bin Abdur Rahim Nasution
Pendiri
UANM
(Universitas Agussalim Nasution Mandailing)

The Founder

of

ANMU

(Agussalim Nasution Mandailing University)