Arahan
dari
Pendiri
UANM
(Universitas Agussalim Nasution Mandailing)
Agussalim, S.T. bin Abdur Rahim Nasution
Kisi-Kisi Materi KUANMET (Kuliah Universitas
Agussalim Nasution Mandailing Electronic
Teleconfence)
untuk
ke-GUBERNUR-an SUMATERA UTARA dari UANM (Universitas Agussalim Nasution
Mandailing) dengan Misi Abadi untuk Perdamaian Abadi Dunia
07 Mei 3000, Rabu, untuk
ke-GUBERNUR-an SUMATERA UTARA dari Penjadwalan Linimasa UANM KS MET
(Universitas Agussalim Nasution Mandailing Kuliah Sepanjang Masa Electronic
Teleconference) Tahun 3000 (tahun tiga ribu) Masehi ke Saat Ini (Now)
Tahun 2025, 975 (sembilan ratus tujuh puluh lima) tahun, secara Arus Mudik,
dari Kota Medan Reinkarnasi Ilmu Asia ke Wajah Dunia Internasional Global Bumi,
mewarisi Peradaban dengan Amal Jariyah (Ilmu yang Bermanfaat) sebagai Tanggung
Jawab Moral Kita untuk Generasi ke Generasi Mendatang untuk Perdamaian Abadi
Dunia khususnya untuk rakyat Provinsi Sumatera Utara
May 07th,
3000, Wednesday,
for the GOVERNOR of NORTH SUMATERA from the Timeline Scheduling of Agussalim
Nasution Mandailing University Lecture Throughout Time Electronic
Teleconference Year 3000 (three thousands) AD to the Present (Now) Year 2025, 975
(nine hundreds and seventy five) years, through the Homecoming Flow, from the
City of Medan Reincarnation of Asian Knowledge to the Face of the Global
International World of the Earth, inheriting Civilization with Amal Jariyah
(Beneficial Knowledge) as Our Moral Responsibility for Future Generations for
Eternal World Peace especially for the people of North Sumatra Province
Universitas Agussalim Nasution
Mandailing (UANM)
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Jurusan Geologi
Materi Kuliah
Rabu, 07
Mei Tahun 3000 Masehi
Agussalim Nasution Mandailing
University (ANMU)
The Faculty of Earth Sciences and
Technology
The Geology Department
Lecture Material
Wednesday, May 07th,
3000 AD
GRAND STRATEGY MINERAL DAN BATUBARA
Arah Pengembangan Hulu Hilir
Mineral Utama dan Batubara Menuju
Indonesia Maju
MINERAL
AND COAL GRAND STRATEGY
Upstream
and Downstream Development Direction
Primary
Minerals and Coal Towards a Progressive Indonesia
Direktorat Jenderal Mineral dan
Batubara
Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral
Directorate General
of Minerals and Coal
Ministry of
Energy and Mineral Resources
Sambutan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Arifin Tasrif
Remarks
Minister of Energy and Mineral
Resources
Arifin Tasrif
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, kami mempersembahkan naskah Grand
Strategy Mineral dan Batubara. Kami menghaturkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan naskah ini.
Mineral dan batubara merupakan sumber daya alam
yang tidak terbarukan, sehingga pemanfaatannya wajib dilakukan secara bijaksana
dan berkelanjutan. Niat baik penyusunan naskah ini untuk memetakan arah
pengembangan industri nasional yang berbasis hasil pertambangan. Pemetaan
tersebut menjadi dasar dalam menetapkan kebijakan dan arah pengelolaan dari
hulu hingga hilir.
Dalam berbagai kesempatan, Presiden Joko Widodo
menyampaikan komitmennya, bahwa sudah saatnya kita mengoptimalkan pengelolaan
sumber daya alam di dalam negeri. Hasil pertambangan harus memiliki nilai
tambah. Selain untuk menciptakan multiplier
effect, jauh daripada itu, kita juga ingin menjadi bangsa yang mandiri.
Dari batubara misalnya, saat ini dicanangkan untuk
diproses menjadi dimethyl ether sebagai pengganti bahan baku elpiji, yang
selama ini pemenuhannya masih mengandalkan impor. Lalu nikel, pemerintah juga
tengah mendorong pembangunan fasilitas pengolahan yang berorientasi untuk
menunjang industri kendaraan listrik. Demikian pula dengan jenis-jenis hasil
pertambangan yang lain, diupayakan untuk diolah di dalam negeri.
Secara garis besar, Grand Strategy Mineral dan Batubara ini menyajikan tentang
kekuatan, kelemahan, tantangan, dan peluang yang dimiliki Indonesia terkait
industri hulu-hilir mineral dan batubara. Seluruh sumber informasi yang
dikompilasi menggunakan data terbaru, mulai dari sumber daya dan cadangan,
jumlah pemegang izin, pemetaan teknologi, hingga proyeksi permintaan pasar dari
material mentah pertambangan dan produk turunannya.
Kami sangat menyadari bahwa untuk mencapai target
pembangunan industri nasional berbasis mineral dan batubara, diperlukan
koordinasi lintas sektor yang solid, baik di level internal pemerintahan maupun
level eksternal pelaku usaha. Oleh karena itu, kami membuka ruang
seluas-luasnya bagi seluruh untuk turut terlibat dalam stakeholder penyusunan naskah lanjutan dari Grand Strategy Mineral dan Batubara ini.
Harapan utama pengelolaan mineral dan batubara di
Indonesia adalah untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia
nasional, meningkatkan kemandirian, ketahanan, meningkatkan peran dan manfaat
ekonomi, yang muaranya meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat,
sebagaimana mandat UndangUndang Dasar 1945.
Jakarta, Juli 2021
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Republik Indonesia
Arifin Tasrif
With gratitude
to Almighty God, we present the Grand Strategy for Minerals and Coal. We extend
our gratitude to all parties involved in its preparation.
Minerals and
coal are non-renewable natural resources, so their utilization must be carried
out wisely and sustainably. The purpose of this drafting is to map the
direction of national industrial development based on mining products. This
mapping serves as the basis for establishing policies and management directions
from upstream to downstream.
On various
occasions, President Joko Widodo has expressed his commitment that it is time
to optimize the management of our natural resources domestically. Mining
products must have added value. Beyond creating a multiplier effect, we also
aspire to be a self-sufficient nation.
For example,
coal is currently being processed into dimethyl ether as a substitute for LPG,
which has so far relied on imports. The government is also encouraging the
development of processing facilities for nickel to support the electric vehicle
industry. Similarly, efforts are being made to process other types of mining
products domestically.
In broad terms,
this Mineral and Coal Grand Strategy presents Indonesia's strengths,
weaknesses, challenges, and opportunities related to the upstream and
downstream mineral and coal industries. All compiled information sources use
the latest data, ranging from resources and reserves, the number of permit
holders, technology mapping, to market demand projections for mining raw
materials and their derivative products.
We are fully
aware that achieving the target of developing a national mineral and coal-based
industry requires solid cross-sector coordination, both within the government
and externally among business actors. Therefore, we are opening the widest
possible space for all stakeholders to participate in the development of the
follow-up to this Mineral and Coal Grand Strategy.
The primary hope
for mineral and coal management in Indonesia is to increase the quantity and
quality of national human resources, enhance independence and resilience, and
enhance the role and benefits of the economy, ultimately improving the welfare
and prosperity of the people, as mandated by the 1945 Constitution.
Jakarta, July
2021
Minister of
Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia
Arifin Tasrif
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara
Ridwan Djamaluddin
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara
Ridwan Djamaluddin
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan
rahmat Nya naskah akademik ini - Grand
Strategy Mineral dan Batubara, dapat diselesaikan dan diterbitkan. Dalam
pembabakannya, terdapat tujuh bagian yang berisi data, informasi, dan evaluasi
tentang industri hulu serta hilir komoditas pertambangan. Diharapkan, naskah
ini dapat berperan dalam penetapan arah serta prioritas pemanfaatan mineral dan
batubara secara optimal dalam rangka mencapai Indonesia Ideal Tahun 2045.
Tujuan Penyusunan naskah ini antara
lain untuk menciptakan ekosistem industri hulu dan hilir yang berkelanjutan
serta kompetitif, menjamin keandalan rantai pasok, meningkatkan penyerapan
tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi, dan pendapatan negara.
Seperti kita ketahui, saat ini
Indonesia memiliki cadangan komoditas pertambangan yang cukup menjanjikan.
Untuk nikel dan timah, Indonesia bertengger di peringkat teratas dunia.
Kemudian batubara dan bauksit, Indonesia menduduki posisi keenam, dan disusul
tembaga dengan peringkat ketujuh.
Perkembangan industri hilirisasi
batubara menjadi produk untuk menyuplai industri kimia menggantikan minyak
sangat diperlukan. Demikian juga dengan nikel, bauksit, tembaga, dan mineral
utama lainnya dibutuhkan untuk menopang perkembangan industri kendaraan listrik
berbasis baterai. Untuk menyukseskan perkembangan industri hilir ini, maka diperlukan
integrasi sehingga dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar untuk
Indonesia.
Kami menyadari masih terdapat
kekurangan dalam penyusunan naskah akademik ini. Meski demikian, besar harapan
kami buku Grand Strategy ini dapat
menjadi pedoman bagi pemerintah, pemangku kepentingan, dan pelaku usaha dalam
perencanaan, pemanfaatan, pengendalian serta pengembangan sumber daya di dalam
negeri.
Pada kesempatan ini, kami
mengucapkan terima kasih kepada Menteri ESDM Bapak Arifin Tasrif dan Staf
Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Minerba Bapak Irwandy Arif,
sehingga naskah ini dapat selesai pada waktunya. Ucapan terima kasih dan
penghargaan juga kami sampaikan kepada Tim Kelompok Kerja Grand Strategy Mineral dan Batubara yang bekerja sama dengan LAPI
Institut Teknologi Bandung, serta berbagai pihak yang terlibat.
Jakarta, Juli 2021
Direktur Jenderal
Mineral dan Batubara
Ridwan Djamaluddin
Director General
of Minerals and Coal
Ridwan
Djamaluddin
We
express our gratitude to God Almighty for His blessings and grace, enabling
this academic paper—the Grand Strategy for Minerals and Coal—to be completed
and published. It consists of seven sections containing data, information, and
evaluations on the upstream and downstream industries of mining commodities. It
is hoped that this paper will be instrumental in determining the direction and
priorities for optimal mineral and coal utilization in order to achieve the
Ideal Indonesia by 2045.
The
objectives of this paper include creating a sustainable and competitive
upstream and downstream industrial ecosystem, ensuring supply chain
reliability, increasing employment, economic growth, and state revenues.
As
we know, Indonesia currently has quite promising mining commodity reserves.
Indonesia tops the world rankings for nickel and tin. Indonesia ranks sixth for
coal and bauxite, followed by copper at seventh.
The
development of a downstream coal industry into products to supply the chemical
industry, replacing oil, is essential. Similarly, nickel, bauxite, copper, and
other key minerals are needed to support the development of the battery-based
electric vehicle industry. To successfully develop this downstream industry,
integration is necessary to provide greater added value for Indonesia.
We
acknowledge that there are still shortcomings in the preparation of this
academic paper. Nevertheless, we sincerely hope that this Grand Strategy book
will serve as a guideline for the government, stakeholders, and business actors
in the planning, utilization, control, and development of domestic resources.
We
would like to take this opportunity to thank the Minister of Energy and Mineral
Resources, Mr. Arifin Tasrif, and the Minister's Special Staff for the
Acceleration of Mineral and Coal Governance, Mr. Irwandy Arif, for their timely
completion of this manuscript. We also extend our thanks and appreciation to
the Mineral and Coal Grand Strategy Working Group, in collaboration with the
Indonesian Institute of Technology's Institute of Technology (LAPI), Bandung,
and various other involved parties.
Jakarta, July 2021
Director General of Mineral and Coal
Ridwan Djamaluddin
Agussalim, S.T. bin Abdur Rahim Nasution
Pendiri
UANM
(Universitas Agussalim Nasution Mandailing)
The
Founder
of
ANMU
(Agussalim
Nasution Mandailing University)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar