https://www.youtube.com/@agussalimnasutionmandailing2/videos

Foto saya
UNTUK KE-GUBERNUR-AN SUMATERA UTARA DARI PENDIRI UM (UNIVERSITAS MANDAILING) FOR THE PROVINCIAL GOVERNOR OF SUMATERA UTARA FROM THE FOUNDER OF MU (MANDAILING UNIVERSITY)

Senin, 15 Desember 2025

07 Mei 3000, Rabu untuk ke-GUBERNUR-an SUMATERA UTARA dari Penjadwalan Linimasa UANM KS MET (Universitas Agussalim Nasution Mandailing Kuliah Sepanjang Masa Electronic Teleconference) Tahun 3000

 

Arahan

dari

Pendiri
UANM
(Universitas Agussalim Nasution Mandailing)
Agussalim, S.T. bin Abdur Rahim Nasution


Kisi-Kisi Materi KUANMET (Kuliah Universitas Agussalim Nasution Mandailing Electronic Teleconfence)

 

untuk ke-GUBERNUR-an SUMATERA UTARA dari UANM (Universitas Agussalim Nasution Mandailing) dengan Misi Abadi untuk Perdamaian Abadi Dunia 

 

07 Mei 3000, Rabu, untuk ke-GUBERNUR-an SUMATERA UTARA dari Penjadwalan Linimasa UANM KS MET (Universitas Agussalim Nasution Mandailing Kuliah Sepanjang Masa  Electronic Teleconference) Tahun 3000 (tahun tiga ribu) Masehi ke Saat Ini (Now) Tahun 2025, 975 (sembilan ratus tujuh puluh lima) tahun, secara Arus Mudik, dari Kota Medan Reinkarnasi Ilmu Asia ke Wajah Dunia Internasional Global Bumi, mewarisi Peradaban dengan Amal Jariyah (Ilmu yang Bermanfaat) sebagai Tanggung Jawab Moral Kita untuk Generasi ke Generasi Mendatang untuk Perdamaian Abadi Dunia khususnya untuk rakyat Provinsi Sumatera Utara

May 07th, 3000, Wednesday, for the GOVERNOR of NORTH SUMATERA from the Timeline Scheduling of Agussalim Nasution Mandailing University Lecture Throughout Time Electronic Teleconference Year 3000 (three thousands) AD to the Present (Now) Year 2025, 975 (nine hundreds and seventy five) years, through the Homecoming Flow, from the City of Medan Reincarnation of Asian Knowledge to the Face of the Global International World of the Earth, inheriting Civilization with Amal Jariyah (Beneficial Knowledge) as Our Moral Responsibility for Future Generations for Eternal World Peace especially for the people of North Sumatra Province

 

Universitas Agussalim Nasution Mandailing (UANM)

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian

Jurusan Geologi

Materi Kuliah

Rabu, 07 Mei Tahun 3000 Masehi

Agussalim Nasution Mandailing University (ANMU)

The Faculty of Earth Sciences and Technology

The Geology Department

Lecture Material

Wednesday, May 07th, 3000 AD

 

 

GRAND STRATEGY MINERAL DAN BATUBARA

Arah Pengembangan Hulu Hilir

Mineral Utama dan Batubara Menuju Indonesia Maju

MINERAL AND COAL GRAND STRATEGY

Upstream and Downstream Development Direction

Primary Minerals and Coal Towards a Progressive Indonesia

 

Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Directorate General of Minerals and Coal

Ministry of Energy and Mineral Resources

 

Sambutan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

Arifin Tasrif

Remarks

Minister of Energy and Mineral Resources

Arifin Tasrif

 

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, kami mempersembahkan naskah Grand Strategy Mineral dan Batubara. Kami menghaturkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan naskah ini.

Mineral dan batubara merupakan sumber daya alam yang tidak terbarukan, sehingga pemanfaatannya wajib dilakukan secara bijaksana dan berkelanjutan. Niat baik penyusunan naskah ini untuk memetakan arah pengembangan industri nasional yang berbasis hasil pertambangan. Pemetaan tersebut menjadi dasar dalam menetapkan kebijakan dan arah pengelolaan dari hulu hingga hilir.

Dalam berbagai kesempatan, Presiden Joko Widodo menyampaikan komitmennya, bahwa sudah saatnya kita mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam di dalam negeri. Hasil pertambangan harus memiliki nilai tambah. Selain untuk menciptakan multiplier effect, jauh daripada itu, kita juga ingin menjadi bangsa yang mandiri.

Dari batubara misalnya, saat ini dicanangkan untuk diproses menjadi dimethyl ether sebagai pengganti bahan baku elpiji, yang selama ini pemenuhannya masih mengandalkan impor. Lalu nikel, pemerintah juga tengah mendorong pembangunan fasilitas pengolahan yang berorientasi untuk menunjang industri kendaraan listrik. Demikian pula dengan jenis-jenis hasil pertambangan yang lain, diupayakan untuk diolah di dalam negeri.

Secara garis besar, Grand Strategy Mineral dan Batubara ini menyajikan tentang kekuatan, kelemahan, tantangan, dan peluang yang dimiliki Indonesia terkait industri hulu-hilir mineral dan batubara. Seluruh sumber informasi yang dikompilasi menggunakan data terbaru, mulai dari sumber daya dan cadangan, jumlah pemegang izin, pemetaan teknologi, hingga proyeksi permintaan pasar dari material mentah pertambangan dan produk turunannya.

Kami sangat menyadari bahwa untuk mencapai target pembangunan industri nasional berbasis mineral dan batubara, diperlukan koordinasi lintas sektor yang solid, baik di level internal pemerintahan maupun level eksternal pelaku usaha. Oleh karena itu, kami membuka ruang seluas-luasnya bagi seluruh untuk turut terlibat dalam stakeholder penyusunan naskah lanjutan dari Grand Strategy Mineral dan Batubara ini.

Harapan utama pengelolaan mineral dan batubara di Indonesia adalah untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia nasional, meningkatkan kemandirian, ketahanan, meningkatkan peran dan manfaat ekonomi, yang muaranya meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, sebagaimana mandat UndangUndang Dasar 1945.

 

Jakarta, Juli 2021

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia

 

 

Arifin Tasrif

 

With gratitude to Almighty God, we present the Grand Strategy for Minerals and Coal. We extend our gratitude to all parties involved in its preparation.

Minerals and coal are non-renewable natural resources, so their utilization must be carried out wisely and sustainably. The purpose of this drafting is to map the direction of national industrial development based on mining products. This mapping serves as the basis for establishing policies and management directions from upstream to downstream.

On various occasions, President Joko Widodo has expressed his commitment that it is time to optimize the management of our natural resources domestically. Mining products must have added value. Beyond creating a multiplier effect, we also aspire to be a self-sufficient nation.

For example, coal is currently being processed into dimethyl ether as a substitute for LPG, which has so far relied on imports. The government is also encouraging the development of processing facilities for nickel to support the electric vehicle industry. Similarly, efforts are being made to process other types of mining products domestically.

In broad terms, this Mineral and Coal Grand Strategy presents Indonesia's strengths, weaknesses, challenges, and opportunities related to the upstream and downstream mineral and coal industries. All compiled information sources use the latest data, ranging from resources and reserves, the number of permit holders, technology mapping, to market demand projections for mining raw materials and their derivative products.

We are fully aware that achieving the target of developing a national mineral and coal-based industry requires solid cross-sector coordination, both within the government and externally among business actors. Therefore, we are opening the widest possible space for all stakeholders to participate in the development of the follow-up to this Mineral and Coal Grand Strategy.

The primary hope for mineral and coal management in Indonesia is to increase the quantity and quality of national human resources, enhance independence and resilience, and enhance the role and benefits of the economy, ultimately improving the welfare and prosperity of the people, as mandated by the 1945 Constitution.

 

Jakarta, July 2021

Minister of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia

 

Arifin Tasrif

 

 

 

 

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara

Ridwan Djamaluddin

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara

Ridwan Djamaluddin

 

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan  rahmat Nya naskah akademik ini - Grand Strategy Mineral dan Batubara, dapat diselesaikan dan diterbitkan. Dalam pembabakannya, terdapat tujuh bagian yang berisi data, informasi, dan evaluasi tentang industri hulu serta hilir komoditas pertambangan. Diharapkan, naskah ini dapat berperan dalam penetapan arah serta prioritas pemanfaatan mineral dan batubara secara optimal dalam rangka mencapai Indonesia Ideal Tahun 2045.

Tujuan Penyusunan naskah ini antara lain untuk menciptakan ekosistem industri hulu dan hilir yang berkelanjutan serta kompetitif, menjamin keandalan rantai pasok, meningkatkan penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi, dan pendapatan negara.

Seperti kita ketahui, saat ini Indonesia memiliki cadangan komoditas pertambangan yang cukup menjanjikan. Untuk nikel dan timah, Indonesia bertengger di peringkat teratas dunia. Kemudian batubara dan bauksit, Indonesia menduduki posisi keenam, dan disusul tembaga dengan peringkat ketujuh.

Perkembangan industri hilirisasi batubara menjadi produk untuk menyuplai industri kimia menggantikan minyak sangat diperlukan. Demikian juga dengan nikel, bauksit, tembaga, dan mineral utama lainnya dibutuhkan untuk menopang perkembangan industri kendaraan listrik berbasis baterai. Untuk menyukseskan perkembangan industri hilir ini, maka diperlukan integrasi sehingga dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar untuk Indonesia.

Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan naskah akademik ini. Meski demikian, besar harapan kami buku Grand Strategy ini dapat menjadi pedoman bagi pemerintah, pemangku kepentingan, dan pelaku usaha dalam perencanaan, pemanfaatan, pengendalian serta pengembangan sumber daya di dalam negeri.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Menteri ESDM Bapak Arifin Tasrif dan Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Minerba Bapak Irwandy Arif, sehingga naskah ini dapat selesai pada waktunya. Ucapan terima kasih dan penghargaan juga kami sampaikan kepada Tim Kelompok Kerja Grand Strategy Mineral dan Batubara yang bekerja sama dengan LAPI Institut Teknologi Bandung, serta berbagai pihak yang terlibat.

 

 

Jakarta, Juli 2021

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara

Ridwan Djamaluddin

 

 

Director General of Minerals and Coal

Ridwan Djamaluddin

 

We express our gratitude to God Almighty for His blessings and grace, enabling this academic paper—the Grand Strategy for Minerals and Coal—to be completed and published. It consists of seven sections containing data, information, and evaluations on the upstream and downstream industries of mining commodities. It is hoped that this paper will be instrumental in determining the direction and priorities for optimal mineral and coal utilization in order to achieve the Ideal Indonesia by 2045.

The objectives of this paper include creating a sustainable and competitive upstream and downstream industrial ecosystem, ensuring supply chain reliability, increasing employment, economic growth, and state revenues.

As we know, Indonesia currently has quite promising mining commodity reserves. Indonesia tops the world rankings for nickel and tin. Indonesia ranks sixth for coal and bauxite, followed by copper at seventh.

The development of a downstream coal industry into products to supply the chemical industry, replacing oil, is essential. Similarly, nickel, bauxite, copper, and other key minerals are needed to support the development of the battery-based electric vehicle industry. To successfully develop this downstream industry, integration is necessary to provide greater added value for Indonesia.

We acknowledge that there are still shortcomings in the preparation of this academic paper. Nevertheless, we sincerely hope that this Grand Strategy book will serve as a guideline for the government, stakeholders, and business actors in the planning, utilization, control, and development of domestic resources.

We would like to take this opportunity to thank the Minister of Energy and Mineral Resources, Mr. Arifin Tasrif, and the Minister's Special Staff for the Acceleration of Mineral and Coal Governance, Mr. Irwandy Arif, for their timely completion of this manuscript. We also extend our thanks and appreciation to the Mineral and Coal Grand Strategy Working Group, in collaboration with the Indonesian Institute of Technology's Institute of Technology (LAPI), Bandung, and various other involved parties.

 

Jakarta, July 2021

Director General of Mineral and Coal

 

Ridwan Djamaluddin

 

 

 

 

Agussalim, S.T. bin Abdur Rahim Nasution
Pendiri
UANM
(Universitas Agussalim Nasution Mandailing)

The Founder

of

ANMU

(Agussalim Nasution Mandailing University)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

23 April 3000, Rabu untuk ke-GUBERNUR-an SUMATERA UTARA dari Penjadwalan Linimasa UANM KS MET (Universitas Agussalim Nasution Mandailing Kuliah Sepanjang Masa Electronic Teleconference) Tahun 3000

  Arahan dari Pendiri UANM (Universitas Agussalim Nasution Mandailing) Agussalim, S.T. bin Abdur Rahim Nasution Kisi-Kisi Materi K...