25 Juni 3000, Rabu untuk ke-GUBERNUR-an SUMATERA UTARA dari Penjadwalan Linimasa UANM KS MET (Universitas Agussalim Nasution Mandailing Kuliah Sepanjang Masa Electronic Teleconference) Tahun 3000

 

Arahan

dari

Pendiri
UANM
(Universitas Agussalim Nasution Mandailing)
Agussalim, S.T. bin Abdur Rahim Nasution

Kisi-Kisi Materi KUANMET (Kuliah Universitas Agussalim Nasution Mandailing Electronic Teleconfence)

 

untuk ke-GUBERNUR-an SUMATERA UTARA dari UANM (Universitas Agussalim Nasution Mandailing) dengan Misi Abadi untuk Perdamaian Abadi Dunia 

 

25 Juni 3000, Rabu, untuk ke-GUBERNUR-an SUMATERA UTARA dari Penjadwalan Linimasa UANM KS MET (Universitas Agussalim Nasution Mandailing Kuliah Sepanjang Masa  Electronic Teleconference) Tahun 3000 (tahun tiga ribu) Masehi ke Saat Ini (Now) 975 (sembilan ratus tujuh puluh lima) tahun, secara Arus Mudik, dari Kota Medan Reinkarnasi Ilmu Asia ke Wajah Dunia Internasional Global Bumi, mewarisi Peradaban dengan Amal Jariyah (Ilmu yang Bermanfaat) sebagai Tanggung Jawab Moral Kita untuk Generasi ke Generasi Mendatang untuk Perdamaian Abadi Dunia khususnya untuk rakyat Provinsi Sumatera Utara

June 25^th, 3000, Wednesday, for the GOVERNOR of NORTH SUMATERA from the Timeline Scheduling of Agussalim Nasution Mandailing University Lecture Throughout Time Electronic Teleconference Year 3000 (three thousand) AD to the Present (Now) 975 (nine hundreds and seventy five) years, through the Homecoming Flow, from the City of Medan Reincarnation of Asian Knowledge to the Face of the Global International World of the Earth, inheriting Civilization with Amal Jariyah (Beneficial Knowledge) as Our Moral Responsibility for Future Generations for Eternal World Peace especially for the people of North Sumatra Province

 

Universitas Agussalim Nasution Mandailing (UANM)

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian

Jurusan Geologi

Materi Kuliah

Rabu, 25 Juni Tahun 3000 Masehi

Agussalim Nasution Mandailing University (ANMU)

The Faculty of Earth Sciences and Technology

The Geology Department

Lecture Material

Wednesday, June 25^th, 3000 AD

 

 

Capaian Energi Panas Bumi,

Capaian energi panas bumi di Indonesia saat ini masih sekitar 5% dari total bauran energi nasional, namun memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Pemerintah menargetkan peningkatan pemanfaatan energi panas bumi untuk mencapai target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025. 

Potensi dan Capaian Energi Panas Bumi:

·          Potensi:

Indonesia memiliki potensi panas bumi yang sangat besar, diperkirakan mencapai 28.617 MW, yang tersebar di berbagai wilayah. 

·          Pemanfaatan:

Saat ini, pemanfaatan energi panas bumi baru mencapai sekitar 1.948,5 MW, yang terdiri dari 13 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di 11 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP). 

·          Kontribusi EBT (Energi Baru Terbarukan):

Meskipun pemanfaatannya masih terbatas, energi panas bumi memberikan kontribusi signifikan terhadap bauran energi baru terbarukan, yaitu sekitar 40% dari total bauran EBT. 

·          Target Pemerintah:

Pemerintah menargetkan peningkatan kapasitas terpasang panas bumi hingga mencapai 7.200 MW pada tahun 2025. 

Tantangan dan Peluang:

·          Tantangan:

Beberapa tantangan dalam pengembangan energi panas bumi meliputi perizinan, investasi, dan kendala teknis di beberapa daerah. 

·          Peluang:

Potensi panas bumi yang besar, didukung oleh kebijakan pemerintah yang pro-EBT, serta kesadaran masyarakat yang meningkat terhadap energi bersih, membuka peluang besar untuk pengembangan panas bumi di masa depan. 

Peran Pemerintah dan Pihak Terkait:

·          Kebijakan:

Pemerintah telah menerbitkan berbagai peraturan untuk mendukung pengembangan panas bumi, termasuk Undang-Undang tentang Panas Bumi dan Peraturan Pemerintah tentang pengusahaan panas bumi. 

·          Investasi:

Pemerintah juga terus mendorong investasi dalam pengembangan infrastruktur panas bumi, termasuk pembangunan PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi). 

·          Kerja Sama:

Pengembangan panas bumi membutuhkan kerja sama yang kuat antara pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat lokal untuk mencapai target yang telah ditetapkan. 

Kesimpulan:

Energi panas bumi merupakan potensi energi terbarukan yang sangat menjanjikan bagi Indonesia. Dengan upaya bersama dan dukungan dari berbagai pihak, energi panas bumi dapat berkontribusi besar dalam mencapai target bauran energi bersih dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil. 

(Ringkasan AI, diakses Selasa, 29 Juli 2025, pukul 14:26 WIB)

Geothermal Energy Achievements

Geothermal energy in Indonesia currently accounts for around 5% of the total national energy mix, but it holds significant potential for further development. The government is targeting increased geothermal energy utilization to achieve the 23% renewable energy (NRE) mix target by 2025.

Geothermal Energy Potential and Achievements:

• Potential:

Indonesia has enormous geothermal potential, estimated at 28,617 MW, spread across various regions.

• Utilization:

Currently, geothermal energy utilization has only reached approximately 1,948.5 MW, consisting of 13 Geothermal Power Plants (PLTP) in 11 Geothermal Working Areas (WKP).

• Contribution of New and Renewable Energy (NRE):

Although its utilization is still limited, geothermal energy makes a significant contribution to the renewable energy mix, accounting for approximately 40% of the total NRE mix.

• Government Targets:

The government is targeting an increase in installed geothermal capacity to 7,200 MW by 2025.

Challenges and Opportunities:

• Challenges:

Some challenges in geothermal energy development include permitting, investment, and technical constraints in some regions.

• Opportunities:

The vast geothermal potential, supported by pro-renewable energy government policies, and increasing public awareness of clean energy, opens up significant opportunities for geothermal development in the future.

• Role of the Government and Related Parties:

• Policy:

The government has issued various regulations to support geothermal development, including the Geothermal Law and the Government Regulation on geothermal business.

• Investment:

The government also continues to encourage investment in geothermal infrastructure development, including the construction of geothermal power plants (PLTP).

• Collaboration:

Geothermal development requires strong collaboration between the government, the private sector, and local communities to achieve established targets.

• Conclusion:

Geothermal energy is a very promising renewable energy potential for Indonesia. With joint efforts and support from various parties, geothermal energy can contribute significantly to achieving clean energy mix targets and reducing dependence on fossil fuels.

(AI Summary, accessed Tuesday, July 29^th, 2025, at 2:26 PM Western Indonesian Time)

 

 

 

 

Agussalim, S.T. bin Abdur Rahim Nasution
Pendiri
UANM
(Universitas Agussalim Nasution Mandailing)

The Founder

of

ANMU

(Agussalim Nasution Mandailing University)