ROBURAN LOMBANG, PANYABUNGAN SELATAN, MANDAILING NATAL, SUMATERA UTARA - INDONESIA
MENUJU BERDIRINYA UM (UNIVERSITAS MANDAILING)
TOWARDS THE ESTABLISHMENT OF MU (MANDAILING UNIVERSITY)
KUM S3 MET (KULIAH UMUM SABTU SORE SEPANJANG MASA ELECTRONIC TELECONFERENCE)
TOWARDS THE ESTABLISHMENT OF MU (MANDAILING UNIVERSITY)
KUM S3 MET (KULIAH UMUM SABTU SORE SEPANJANG MASA ELECTRONIC TELECONFERENCE)
MPP(G) YMR, MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA
LO BAFOR UM & MTs SHJ
(LEMBAGA OTONOM BADAN FORMATUR UNIVERSITAS MANDAILING
& MADRASAH TSANAWIYAH SRI HARAPAN JAYA)
SABTU, 16 DESEMBER 2017
LO BAFOR UM & MTs SHJ
(LEMBAGA OTONOM BADAN FORMATUR UNIVERSITAS MANDAILING
& MADRASAH TSANAWIYAH SRI HARAPAN JAYA)
SABTU, 16 DESEMBER 2017
KPG (KANTOR PUSAT GLOBAL) MPP(G) YMR
MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA
MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA
THE AFTERNOON SATURDAY PUBLIC LECTURE OF ALL TIME WITH ELECTRONIC TELECONFERENCE
OF THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY
OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION
THE AUTONOMOUS INSTITUTION OF THE FORMATTOR BODY OF
MU (MANDAILING UNIVERSITY) & ISLAMIC JUNIOR HIGH SCHOOL OF SHJ (SRI HARAPAN JAYA)
SATURDAY, DECEMBER 16th, 2017
AT THE GLOBAL CENTRAL OFFICE OF
AT THE GLOBAL CENTRAL OFFICE OF
THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY
OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION
BANGGUA, DESA ROBURAN LOMBANG, PANYABUNGAN SELATAN, MANDAILING NATAL,
SUMATERA UTARA - INDONESIA
DOSEN (LECTURER),
ABDUL KARIM LUBIS,
KEPALA LO SP4 (LEMBAGA OTONOM STUDI PERTANIAN, PERKEBUNAN, PERIKANAN, DAN
PETERNAKAN),
HEAD OF THE AUTONOMOUS INSTITUTION OF THE
STUDY FOR AGRICULTURE, PLANTATION, FISHERY, AND LIVESTOCK.
MKU (MATA KULIAH UMUM) :
GENERAL LECTURE POINT :
PARA ORANG TUA DALAM MASYARAKAT DESA SANGAT PERLU MENGAJARI KESELAMATAN
DIRI ANAK DARI USIA DINI
PARENTS IN VILLAGE COMMUNITY VERY
NEED TO TEACH SAFETY OF CHILDREN OF EARLY AGE
MUATAN – MUATAN (CONTENTS) :
Kehidupan
dewasa ini dalam masyarakat desa terdahulu semakin ruwet, banyak hal yang
terdapat di lingkungan masyarakat desa yang dapat membahayakan seseorang.
Misalnya, terkena sengatan listrik, jatuh dari ketinggian, cedera oleh
peralatan mekanik, atau disambar oleh kenderaan di jalan raya.
Today's life in the former
village community is more complicated, many of the things that exist in the
village community that can harm a person. For example, exposed to electric
shock, falling from a height, injured by mechanical equipment, or struck by
vehicles on the highway.
Oleh
karena itu peranan orang tua dalam masyarakat desa sangat diutamakan untuk
mengajari anak dalam usia dini untuk pendidikan keselamatan anak dalam usia
dini agar si anak dapat mengenali sumber objek yang dapat menimbulkan
kecelakaan dan si anak dapat berbuat atas dasar keputusan, yaitu menjauhi,
menghindari, atau mencegah terjadinya kecelakaan tersebut.
Therefore, the role of parents in
the village community is preferred to teach children at an early age for child
safety education at an early age so that the child can recognize the source of
the object that can cause an accident and the child can act on the basis of the
decision, ie avoidor prevent the occurrence of the accident.
Kecelakaan
dapat berakibat fatal, misalnya, kecelakaan anggota tubuh yang dapat membuat
orang cacat permanen seumur hidup, kecelakaan dapat juga menimbulkan kerugian
harta benda. Jadi sasaran pendidikan keselamatan anak dalam usia dini merupakan
sasaran pendidikan kesehatan yang harus ditanamkan para orang tua dalam
masyarakat desa sama halnya dengan mengajari pribadi si anak untuk kesadaran
terhadap pribadi si anak.
Accidents can be fatal, for
example, a limb accident that can make a permanent disability for life,
accidents can also cause property loss. So the goal of child safety education
at an early age is the goal of health education that parents should inculcate
in rural communities as well as to teach the child's personal self-awareness of
the child.
Kesadaran
keselamatan pribadi itu, terkait dengan keselamatan masyarakat di desa tentang
anak usia dini,
1.
Keselamatan di jalan raya.
2.
Keselamatan di sekolah.
3.
Keselamatan di air.
Personal safety awareness,
related to the safety of rural communities about early childhood,
1. Safety on the highway.
2. Safety at school.
3. Safety in water.
1.
Keselamatan di jalan raya.
Sehubungan dengan
yang pertama yaitu keselamatan si anak di jalan raya. Maka kepada si anak dapat
diajarkan beberapa hal sebagai berikut,
1.1.
Menyeberang harus di tempat
penyeberangan.
1.2.
Sebelum menyeberang si anak harus
memperhatikan secara cermat segala arah.
1.3.
Berjalan di tempat yang disediakan,
misalnya di trotoar.
1.4.
Jika menyeberang jangan berlari,
karena yang bersangkutan tidak dapat dengan cermat memperhatikan sekelilingnya.
1.5.
Melarang anak jangan bermain di
jalan raya.
1. Safety on the highway.
In relation to the
first is the safety of the child on the highway. So to the child can be taught
some things as follows,
1.1. Crossing should be at the
crossing.
1.2. Before crossing the child
should pay close attention to all directions.
1.3. Walk in the space provided,
for example on the sidewalk.
1.4. If crossing do not run, because the concerned can not carefully pay
attention to the surroundings.
1.5. Forbid children not to play
on the highway.
2.
Keselamatan di sekolah.
2.1.
Lokasi sekolah perlu dipertimbangkan untuk mencegah kemungkinan kecelakaan
yang mengancam keselamatan diri si anak. Sekolah sebaiknya jauh dari pasar atau
tempat keramaian, juga tidak berdekatan dengan rel kereta api maupun jalan raya
yang sibuk.
2.2.
Halaman sekolah sebaiknya dipagar bila terdapat pohon pelindung sebaiknya
ditetapkan peraturan bila si anak bermain pada waktu istirahat harus ada
pengawasan dari semua guru melalui tugas piket secara bergiliran.
2. Safety at school.
2.1. The location of the school should be considered to prevent possible
accidents that threaten the child's safety. Schools should be far from the
market or crowded place, nor close to railways or busy highways.
2.2. The school yard should be protected if there is a protective tree
should be set by the rules when the child is playing at the time of rest should
have supervision of all teachers through the duty of picket in turn.
3.
Keselamatan di air.
Karena kita tinggal
di daerah air, maka faktor keselamatan di air menjadi perhatian kita juga
sebagai orang tua di masyarakat desa terdahulu, di mana si anak biasanya dalam
usia dini sangat senang bermain air, maka peran si orang tua untuk mengajari si
anak ketrampilan berenang. Selain penting untuk penyelamatan diri juga
bermanfaat sewaktu – waktu untuk si anak.
3.1.
Kecelakaan di air terjadi karena kecerobohan dan ketrampilan yang terbatas,
bisa juga karena terjadi kram otot.
3.2.
Berkenaan dengan kegiatan di kolam renang beberapa hal perlu diperhatikan
sebagai berikut,
3.2.1.
Lakukan penyesuaian sebelum masuk kolam, basahi dulu badan di pancuran atau
masuk pelan – pelan ke kolam yang dangkal.
3.2.2.
Jangan langsung berenang sehabis makan, sebaiknya 1 – 2 (satu sampai dua)
jam kemudian.
3.2.3.
Jangan bergurau di kolam atau meloncat dari ketinggian, sementara anak
lainnya berada di bawah.
3.2.4.
Sebaiknya ada guru, pengawas atau teman yang sudah bisa berenang ikut
mendampingi seseorang yang belajar berenang apalagi apalagi usia si anak usia
dini.
3. Safety in water.
Since we live in
the water, the water safety factor is our concern as well as the parents of the
former village community, where the child usually at an early age is very happy
to play water, so the parent's role is to teach the child swimming skills.
Besides being important for self-preservation it is also beneficial at times
for the child.
3.1. Water accidents occur due to carelessness and limited skills, can also
be due to muscle cramps.
3.2. With regard to activities in
the pool some things need to be considered as follows,
3.2.1. Make adjustments before entering the pond, first wet the body in the
shower or slowly into a shallow pond.
3.2.2. Do not swim after meals,
preferably 1 - 2 (one to two) hours later.
3.2.3. Do not joke in the pool or
jump from the heights, while the other kids are down.
3.2.4. We recommend that there are teachers, supervisors or friends who can
swim accompany someone who learn to swall let alone especially the age of the
early childhood.
SUMBER
(SOURCE) / DAFTAR PUSTAKA (BIBLIOGRAPHY) :
1.
Dari Berbagai Sumber.
1. From Various Sources.
2.
GOOGLE
TRANSLATE.
diketik kembali dan diterjemahkan
oleh (wrote back and translated by) Agussalim, ST bin Abdur Rahim
Nasution
MAHASISWA (COLLEGE STUDENTS),
1. AGUSSALIM, ST BIN ABDUR RAHIM
NASUTION, KETUM (KETUA UMUM) MPP(G) YMR, MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL)
YAYASAN MANDAILING RAYA, THE GENERAL
CHAIRMAN OF THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY OF THE GREAT MANDAILING
FOUNDATION.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar