https://www.youtube.com/@agussalimnasutionmandailing2/videos

Foto saya
UNTUK KE-GUBERNUR-AN SUMATERA UTARA DARI PENDIRI UM (UNIVERSITAS MANDAILING) FOR THE PROVINCIAL GOVERNOR OF SUMATERA UTARA FROM THE FOUNDER OF MU (MANDAILING UNIVERSITY)

Senin, 04 Desember 2017

KUM S3 MET, 02 DESEMBER 2017

ROBURAN LOMBANG, PANYABUNGAN SELATAN, MANDAILING NATAL, SUMATERA UTARA - INDONESIA 



MENUJU BERDIRINYA UM (UNIVERSITAS MANDAILING)
TOWARDS THE ESTABLISHMENT OF MU (MANDAILING UNIVERSITY)

KUM S3 MET (KULIAH UMUM SABTU SORE SEPANJANG MASA ELECTRONIC TELECONFERENCE)
MPP(G) YMR, MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA
LO BAFOR UM & MTs SHJ 
(LEMBAGA OTONOM BADAN FORMATUR UNIVERSITAS MANDAILING 
& MADRASAH TSANAWIYAH SRI HARAPAN JAYA) 
SABTU, 02 DESEMBER 2017
 KPG (KANTOR PUSAT GLOBAL) MPP(G) YMR
MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA
THE AFTERNOON SATURDAY PUBLIC LECTURE OF ALL TIME WITH ELECTRONIC TELECONFERENCE
OF THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY 
OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION
THE AUTONOMOUS INSTITUTION OF THE FORMATTOR BODY OF 
MU (MANDAILING UNIVERSITY) & ISLAMIC JUNIOR HIGH SCHOOL OF SHJ (SRI HARAPAN JAYA)
SATURDAY, DECEMBER 02nd, 2017
AT THE GLOBAL CENTRAL  OFFICE OF 
THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY 
OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION
BANGGUA, DESA ROBURAN LOMBANG, PANYABUNGAN SELATAN, MANDAILING NATAL,
SUMATERA UTARA - INDONESIA

























DOSEN (LECTURER),

ABDUL KARIM LUBIS,
KEPALA LO SP4 (LEMBAGA OTONOM STUDI PERTANIAN, PERKEBUNAN, PERIKANAN, DAN PETERNAKAN), 
HEAD OF THE AUTONOMOUS INSTITUTION OF THE STUDY FOR AGRICULTURE, PLANTATION, FISHERY, AND LIVESTOCK.  

MKU (MATA KULIAH UMUM) :

BUDI DAYA BAWANG MERAH DI DESA TERDAHULU
CULTIVATION OF SHALLOT IN THE LAST VILLAGES

MUATAN – MUATAN (CONTENTS) :

1.        Sebagai tahapan awal di dalam membudidayakan bawang merah yaitu menggemburkan tanah dan membuat bedeng – bedeng dengan lebar 125 cm. Tinggi bedeng dalam musim hujan 45 cm dari parit bedeng tersebut dan musim panas 20 cm dari parit bedeng.
1.    As the initial stage in the cultivation of shallot is make loose for soil and make beds with a width of 125 cm. High beds in the rainy season 45 cm from the trenches of the beds and summer 20 cm from the trench beds.

2.        Pembibitan.
Untuk pembibitan ada 2 (dua) cara yang dapat dilakukan untuk budidaya bawang merah, yaitu,
2.1.Dengan membeli bibit bawang merah siap tanam.
2.2.Bibit yang dipilih sendiri langsung ke petani bawang merah.
Untuk bibit yang dipilih langsung ke petani bawang merah sebaiknya bawang yang telah dipanen si petani bawang harus cukup 60 (enam puluh) hari.
Selanjutnya bawang yang telah dipilih tadi dari si petani bawang merah untuk dijadikan bibit harus dijemur sampai kering dan bibit bawang sebaiknya dibuat perapian dengan cara menggantung bibit bawang merah dengan cara terbalik dengan waktu selama 60 (enam puluh) hari. Setelah cukup waktunya selama 60 (enam puluh) hari kemudian bibit bawang merah tadi harus dipotong ujung – ujungnya satu per satu, setelah itu bibit bawang merah yang dipotong ujungnya tadi dicampur dengan bubuk diten dan diaduk, kemudian bibit bawang merah siap tanam.
2.    Seedling.
For breeding there are 2 (two) ways that can be done for shallot cultivation, that is,
2.1. By buying seeds of shallot ready to plant.
2.2. Seeds are self-selected directly to the shallot farmers.
For seeds selected directly to shallot farmers should be red onion that has been harvested the shallot farmer should be enough 60 (sixty) days.
Next shallot that has been selected from the shallot farmers to be seedlings should be dried and dried shallot seedlings should be made by fireplace by hanging shallot seeds in reverse way with time for 60 (sixty) days. After sufficient time for 60 (sixty) days then the shallot seeds had to cut the edges one by one, after which the seeds of shallot that cut the end was mixed with the diten powder and stirred, then the seeds of shallot ready to plant.

3.        Penanaman.
Penanaman bawang merah harus diatur jarak 10 cm.
3.    Planting.
Planting shallot should be set 10 cm apart.

4.        Pemupukan.
4.1.Setelah bawang ditanam selama 10 (sepuluh) hari kemudian ditaburi dengan pupuk posca, dengan 4 (empat) kali pemupukan sampai panen.
4.2.Untuk pemupukan yang ke-4 (ke-empat) yaitu pupuk terakhir dicampur dengan pupuk NPK Mutiara No. 1616, gunanya agar ubi bawang cepat besar.
4.    Fertilization.
4.1. After the shallot are planted for 10 (ten) days then sprinkled with posca fertilizer, with 4 (four) times of fertilization until harvest.
4.2. For the fertilization of the fourth  is the last fertilizer mixed with NPK Mutiara No. 1616, it's good for yam of shallot in quick be big.

5.        Perawatan.
5.1.Bawang merah disemprot 1 x 3 (satu x tiga) hari dengan mengurangi dosis obat yang dipakai.
5.2.Ada pun obat yang disemprotkan untuk tanaman bawang merah sebaiknya blancer/bom, dengan memperhatikan tinggi calsium, gunanya untuk mempercepat pembesaran buah.
5.3.Pada musim kemarau, tanaman bawang merah harus disiram, begitu juga sehabis hujan daun bawang merah harus segera disiram.
5.    Treatment.
5.1. Shallot are sprayed 1 x 3 (one time three) days by reducing the dosage of the drug used.
5.2. There is also a drug that is sprayed for shallot plants should blancer / bomb, with attention to high calcium, the point to accelerate fruit enlargement.
5.3. In the dry season, shallot plants should be watered, as well as after rain the shallot leaves should be immediately watered.

6.        Pengendalian hama.
6.1.Cara penyemprotan atau pemberian obat pada bawang merah harus dengan waktu yang teratur, sebagai misal si petani bawang merah memberikan obat dengan waktu jam 06:00 pagi, maka si Petani bawang merah harus melakukan pengobatan pada jam 06:00 pagi besoknya.
6.2.Sebaiknya untuk pengendalian hama dengan penyemprotan pada jam 18:00 / menjelang malam / pada malam hari.
6.3.Untuk obat ulat banyak ragam jenis obat yang dipakai seperti,
-          Lannate.
-          Pripaton.
-          Marsal
6.    Pest control.
6.1. The way of spraying or prescribing the medicine on shallots should be at regular intervals, for example the shallot farmer gives the medicine with the time at 06:00 am, then the onion farmer should do the treatment at 06:00 am in the next day.
6.2. Preferably for pest control by spraying at 18:00 or 06:00 pm / late evening / night.
6.3. For caterpillar many kinds of drugs used such as,
- Lannate.
- Pripaton.
- Marsal


SUMBER (SOURCE) / DAFTAR PUSTAKA (BIBLIOGRAPHY)  :

1.    Sarwanuddin Nasution tinggal di Brebes, Provinsi Jawa Tengah - Indonesia, Praktisi Ahli Petani Bawang Merah, Diskusi di Roburan Dolok, Kamis, 30 Nopember 2017, Pukul 20:00 WIB).
1. Sarwanuddin Nasution lives in Brebes, Central Java Province - Indonesia, Practitioner of Shallot Farmers, Discussion at Roburan Dolok, Thursday, November 30th, 2017, 08:00 pm WIB), WIB = Waktu Indonesia Barat in Bahasa, Western Indonesia Time in Bahasa.

2.    GOOGLE TRANSLATE.


diketik kembali dan diterjemahkan oleh (wrote back and translated by) Agussalim, ST bin Abdur Rahim Nasution


MAHASISWA (COLLEGE STUDENTS),
1.    AGUSSALIM, ST BIN ABDUR RAHIM NASUTION, KETUM (KETUA UMUM) MPP(G) YMR, MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA, THE GENERAL CHAIRMAN OF THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UNTUK KE-GUBERNUR-AN SUMATERA UTARA, TEKNIK PERTAMBANGAN UM (UNIVERSITAS MANDAILING), KUM S3 MET 09 SEPTEMBER 2445 M (KULIAH UMUM SABTU SORE SEPANJANG MASA ELECTRONIC TELECONFERENCE 09 SEPTEMBER 2445 MASEHI)

  https://www.youtube.com/@agussalimnasutionmandailing2/videos EVOLUSI PENDIDIKAN LOKAL MANDAILING  UNTUK RENTANGAN TAHUN 2445 - 2024  =  42...