ROBURAN LOMBANG, PANYABUNGAN SELATAN, MANDAILING NATAL, SUMATERA UTARA - INDONESIA
MENUJU BERDIRINYA UM (UNIVERSITAS MANDAILING)
TOWARDS THE ESTABLISHMENT OF MU (MANDAILING UNIVERSITY)
KUM S3 MET (KULIAH UMUM SABTU SORE SEPANJANG MASA ELECTRONIC TELECONFERENCE)
TOWARDS THE ESTABLISHMENT OF MU (MANDAILING UNIVERSITY)
KUM S3 MET (KULIAH UMUM SABTU SORE SEPANJANG MASA ELECTRONIC TELECONFERENCE)
MPP(G) YMR, MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA
LO BAFOR UM & MTs SHJ
(LEMBAGA OTONOM BADAN FORMATUR UNIVERSITAS MANDAILING
& MADRASAH TSANAWIYAH SRI HARAPAN JAYA)
SABTU, 02 DESEMBER 2017
LO BAFOR UM & MTs SHJ
(LEMBAGA OTONOM BADAN FORMATUR UNIVERSITAS MANDAILING
& MADRASAH TSANAWIYAH SRI HARAPAN JAYA)
SABTU, 02 DESEMBER 2017
KPG (KANTOR PUSAT GLOBAL) MPP(G) YMR
MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA
MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA
THE AFTERNOON SATURDAY PUBLIC LECTURE OF ALL TIME WITH ELECTRONIC TELECONFERENCE
OF THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY
OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION
THE AUTONOMOUS INSTITUTION OF THE FORMATTOR BODY OF
MU (MANDAILING UNIVERSITY) & ISLAMIC JUNIOR HIGH SCHOOL OF SHJ (SRI HARAPAN JAYA)
SATURDAY, DECEMBER 02nd, 2017
AT THE GLOBAL CENTRAL OFFICE OF
AT THE GLOBAL CENTRAL OFFICE OF
THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY
OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION
BANGGUA, DESA ROBURAN LOMBANG, PANYABUNGAN SELATAN, MANDAILING NATAL,
SUMATERA UTARA - INDONESIA
DOSEN (LECTURER),
ABDUL KARIM LUBIS,
KEPALA LO SP4 (LEMBAGA OTONOM STUDI PERTANIAN, PERKEBUNAN, PERIKANAN, DAN
PETERNAKAN),
HEAD OF THE AUTONOMOUS INSTITUTION OF THE
STUDY FOR AGRICULTURE, PLANTATION, FISHERY, AND LIVESTOCK.
MKU (MATA KULIAH UMUM) :
BUDI DAYA BAWANG MERAH DI DESA TERDAHULU
CULTIVATION OF SHALLOT
IN THE LAST VILLAGES
MUATAN – MUATAN (CONTENTS) :
1.
Sebagai tahapan awal di dalam membudidayakan bawang merah yaitu
menggemburkan tanah dan membuat bedeng – bedeng dengan lebar 125 cm. Tinggi
bedeng dalam musim hujan 45 cm dari parit bedeng tersebut dan musim panas 20 cm
dari parit bedeng.
1. As
the initial stage in the cultivation of shallot is make loose for soil and make beds with a width of 125 cm. High
beds in the rainy season 45 cm from the trenches of the beds and summer 20 cm
from the trench beds.
2.
Pembibitan.
Untuk pembibitan ada
2 (dua) cara yang dapat dilakukan untuk budidaya bawang merah, yaitu,
2.1.Dengan membeli bibit bawang merah
siap tanam.
2.2.Bibit yang dipilih sendiri
langsung ke petani bawang merah.
Untuk bibit yang
dipilih langsung ke petani bawang merah sebaiknya bawang yang telah dipanen si
petani bawang harus cukup 60 (enam puluh) hari.
Selanjutnya bawang yang telah
dipilih tadi dari si petani bawang merah untuk dijadikan bibit harus dijemur
sampai kering dan bibit bawang sebaiknya dibuat perapian dengan cara
menggantung bibit bawang merah dengan cara terbalik dengan waktu selama 60
(enam puluh) hari. Setelah cukup waktunya selama 60 (enam puluh) hari kemudian
bibit bawang merah tadi harus dipotong ujung – ujungnya satu per satu, setelah
itu bibit bawang merah yang dipotong ujungnya tadi dicampur dengan bubuk diten
dan diaduk, kemudian bibit bawang merah siap tanam.
2. Seedling.
For breeding there are 2 (two)
ways that can be done for shallot cultivation, that is,
2.1. By buying seeds of shallot
ready to plant.
2.2. Seeds are self-selected
directly to the shallot farmers.
For seeds selected directly to shallot farmers should be red
onion that has been harvested the shallot farmer should be enough 60 (sixty)
days.
Next shallot that has been selected from the shallot
farmers to be seedlings should be dried and dried shallot seedlings should be
made by fireplace by hanging shallot seeds in reverse way with time for 60
(sixty) days. After sufficient time for 60 (sixty) days then the shallot seeds
had to cut the edges one by one, after which the seeds of shallot that cut the
end was mixed with the diten powder and stirred, then the seeds of shallot
ready to plant.
3.
Penanaman.
Penanaman bawang merah harus
diatur jarak 10 cm.
3. Planting.
Planting shallot should be set 10 cm apart.
4.
Pemupukan.
4.1.Setelah bawang ditanam selama 10
(sepuluh) hari kemudian ditaburi dengan pupuk posca, dengan 4 (empat) kali
pemupukan sampai panen.
4.2.Untuk pemupukan yang ke-4
(ke-empat) yaitu pupuk terakhir dicampur dengan pupuk NPK Mutiara No. 1616,
gunanya agar ubi bawang cepat besar.
4. Fertilization.
4.1. After the shallot are planted for 10 (ten) days then sprinkled with posca
fertilizer, with 4 (four) times of fertilization until harvest.
4.2. For the fertilization of the fourth is the last fertilizer mixed with NPK Mutiara No.
1616, it's good for yam of shallot in quick be big.
5.
Perawatan.
5.1.Bawang merah disemprot 1 x 3
(satu x tiga) hari dengan mengurangi dosis obat yang dipakai.
5.2.Ada pun obat yang disemprotkan
untuk tanaman bawang merah sebaiknya blancer/bom, dengan memperhatikan tinggi
calsium, gunanya untuk mempercepat pembesaran buah.
5.3.Pada musim kemarau, tanaman
bawang merah harus disiram, begitu juga sehabis hujan daun bawang merah harus
segera disiram.
5. Treatment.
5.1. Shallot are sprayed 1 x 3
(one time three) days by reducing the dosage of the drug used.
5.2. There is also a drug that is
sprayed for shallot plants should blancer / bomb, with attention to high
calcium, the point to accelerate fruit enlargement.
5.3. In the dry season, shallot
plants should be watered, as well as after rain the shallot leaves should be
immediately watered.
6.
Pengendalian hama.
6.1.Cara penyemprotan atau pemberian
obat pada bawang merah harus dengan waktu yang teratur, sebagai misal si petani
bawang merah memberikan obat dengan waktu jam 06:00 pagi, maka si Petani bawang
merah harus melakukan pengobatan pada jam 06:00 pagi besoknya.
6.2.Sebaiknya untuk pengendalian hama
dengan penyemprotan pada jam 18:00 / menjelang malam / pada malam hari.
6.3.Untuk obat ulat banyak ragam
jenis obat yang dipakai seperti,
-
Lannate.
-
Pripaton.
-
Marsal
6. Pest control.
6.1. The way of spraying or
prescribing the medicine on shallots should be at regular intervals, for
example the shallot farmer gives the medicine with the time at 06:00 am, then
the onion farmer should do the treatment at 06:00 am in the next day.
6.2. Preferably for pest control
by spraying at 18:00 or 06:00 pm / late evening / night.
6.3. For caterpillar many kinds
of drugs used such as,
- Lannate.
- Pripaton.
- Marsal
SUMBER
(SOURCE) / DAFTAR PUSTAKA (BIBLIOGRAPHY) :
1.
Sarwanuddin Nasution tinggal di Brebes, Provinsi Jawa Tengah - Indonesia, Praktisi
Ahli Petani Bawang Merah, Diskusi di Roburan Dolok, Kamis, 30 Nopember 2017,
Pukul 20:00 WIB).
1. Sarwanuddin Nasution lives in Brebes, Central Java
Province - Indonesia, Practitioner of Shallot Farmers, Discussion at Roburan Dolok, Thursday, November 30th, 2017, 08:00 pm WIB), WIB = Waktu Indonesia
Barat in Bahasa, Western Indonesia Time in Bahasa.
2.
GOOGLE
TRANSLATE.
diketik kembali dan diterjemahkan
oleh (wrote back and translated by) Agussalim, ST bin Abdur Rahim
Nasution
MAHASISWA (COLLEGE STUDENTS),
1. AGUSSALIM, ST BIN ABDUR RAHIM
NASUTION, KETUM (KETUA UMUM) MPP(G) YMR, MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL)
YAYASAN MANDAILING RAYA, THE GENERAL
CHAIRMAN OF THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY OF THE GREAT MANDAILING
FOUNDATION.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar