👉👉 Subscribe : https://www.youtube.com/c/agussalimnasutionmandailing?sub_confirmation=1
ROBURAN LOMBANG, PANYABUNGAN SELATAN, MANDAILING NATAL, SUMATERA UTARA - INDONESIA
MENUJU BERDIRINYA UM (UNIVERSITAS MANDAILING)
TOWARDS THE ESTABLISHMENT OF MU (MANDAILING UNIVERSITY)
KUM S3 M (KULIAH UMUM SABTU SORE SEPANJANG MASA)
TOWARDS THE ESTABLISHMENT OF MU (MANDAILING UNIVERSITY)
KUM S3 M (KULIAH UMUM SABTU SORE SEPANJANG MASA)
MPP(G) YMR, MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA
LO BAFOR UM & MTs SHJ
(LEMBAGA OTONOM BADAN FORMATUR UNIVERSITAS MANDAILING
& MADRASAH TSANAWIYAH SRI HARAPAN JAYA)
SABTU, 25 MARET 2017
LO BAFOR UM & MTs SHJ
(LEMBAGA OTONOM BADAN FORMATUR UNIVERSITAS MANDAILING
& MADRASAH TSANAWIYAH SRI HARAPAN JAYA)
SABTU, 25 MARET 2017
PERTAPAKAN KPG (KANTOR PUSAT GLOBAL) MPP(G) YMR
MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA
MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA
THE AFTERNOON SATURDAY PUBLIC LECTURE OF ALL TIME
OF THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY
OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION
THE AUTONOMOUS INSTITUTION OF THE FORMATTOR BODY OF
MU (MANDAILING UNIVERSITY) & ISLAMIC YUNIOR HIGH SCHOOL OF SHJ (SRI HARAPAN JAYA)
SATURDAY, MARCH 25th, 2017 AD
AT THE BASE GROUND OF THE GLOBAL CENTRAL OFFICE OF
AT THE BASE GROUND OF THE GLOBAL CENTRAL OFFICE OF
THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY
OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION
BANGGUA, DESA ROBURAN LOMBANG, PANYABUNGAN SELATAN, MANDAILING NATAL,
SUMATERA UTARA - INDONESIA
DOSEN (LECTURER),ABDUL
KARIM LUBIS, KEPALA LO SP4 (LEMBAGA OTONOM STUDI PERTANIAN, PERKEBUNAN,
PERIKANAN, DAN PETERNAKAN), HEAD OF THE AUTONOMOUS
INSTITUTION OF THE STUDY FOR AGRICULTURE, PLANTATION, FISHING, AND LIVE STOCK.
MATA KULIAH UMUM (THE GENERAL LECTURE
POINT) :
PEMBANGUNAN DI DESA – DESA TERDAHULU.
DEVELOPMENT IN THE EARLIER
VILLAGES.
MUATAN – MUATAN (CONTENTS) :
DALAM RANGKA
PERCEPATAN/PERBAIKAN DI DESA-DESA TERDAHULU SEBAIKNYA DESA – DESA TERDAHULU
MENGERTI TENTANG PENGERTIAN PEMBANGUNAN.
IN ORDER TO
ACCELERATE / REPAIR IN EARLY VILLAGES SHOULD
THE EARLY VILLAGES UNDERSTANDING THE DEVELOPMENT.
PEMBANGUNAN DAPAT
DIBAGI 2 (DUA),
DEVELOPMENT CAN BE
SHARED 2 (TWO),
01.
PEMBANGUNAN
FISIK (BERUPA BANGUNAN & TEMPAT UMUM).
01. PHYSICAL DEVELOPMENT (FORM OF BUILDING & PUBLIC).
02. PEMBANGUNAN NON FISIK (MORAL,
PENDIDIKAN, BUDAYA, ADAT, DLL.).
02. NON PHYSICAL DEVELOPMENT (MORAL, EDUCATION, CULTURE, CUSTOM, ETC.).
PEMBANGUNAN DI
DESA-DESA TERDAHULU HARUS MEMPUNYAI
UNSUR, ADA PUN UNSUR ITU YAITU,
DEVELOPMENT IN EARLY
VILLAGES MUST HAVE ELEMENT, NAMELY THAT
THERE ANY ELEMENTS,
1). PROSES.
1). PROCESS.
PROSES – PROSES YANG MENUNJUKKAN PADA WAKTU YANG TERUS
– MENERUS SECARA BERKESINAMBUNGAN, MISALNYA DI INDONESIA, KITA MENGENAL
PEMBANGUNAN 5 (LIMA) TAHUNAN.
PROCESSES WHICH SHOWS THAT KEEP ON TIME FOR CONTINUOUS, SUCH AS IN INDONESIA, WE KNOW THE DEVELOPMENT OF 5 (FIVE) YEAR.
2). HASIL.
2). RESULTS.
KEINGINAN YANG HARUS DICAPAI, MISALNYA PEROLEHAN NILAI
TIAP MATA PELAJARAN. SECARA NASIONAL HASIL PEMBANGUNAN SERING DIUKUR DARI
TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT PENDAPATAN PER KAPITA.
DESIRE TO BE ACHIEVED, SUCH ACQUISITION OF VALUE OF EACH LEARNING SUBJECT. IN NATIONAL DEVELOPMENT RESULTS OFTEN MEASURED FROM THE LEVEL OF ECONOMIC GROWTH AND PER CAPITA INCOME LEVELS.
SEDANGKAN SECARA NON
MATERIAL, SERING DIUKUR DARI PERBAIKAN AKHLAK ATAU MORAL. APABILA PERILAKU
MENGIKUTI KAIDAH – KAIDAH KEHIDUPAN YANG DIKEHENDAKI/DIBENARKAN OLEH AGAMA,
MASYARAKAT, DAN NEGARA MAKA DIKATAKAN PEMBANGUNAN NON MATERIAL DESA TERDAHULU MENCAPAI TINGKAT KEBERHASILAN,
PEMBANGUNAN YANG BERSIFAT NON MATERIAL
MEMANG SANGAT SULIT UNTUK DIUKUR, UMUMNYA DAPAT DILIHAT DARI PERILAKU
MASYARAKAT.
AS FOR THE NON MATERIAL, OFTEN MEASURED FROM REPAIR MORALS. IF THE BEHAVIOR
FOLLOWING RULES OF LIFE DESIRED / JUSTIFIED BY RELIGION, SOCIETY, AND STATE THEN
SAID DEVELOPMENT OF NON MATERIAL OF EARLIER VILLAGE TO ACHIEVE SUCCESS RATE, CONSTRUCTION
WHICH ARE NON MATERIAL IS VERY DIFFICULT TO MEASURED, GENERALLY BE SEEN FROM
THE BEHAVIOUR OF SOCIETY.
3). USAHA YANG
DISELENGGARAKAN DAN DIRENCANAKAN.
3). BUSINESS HELD AND PLANNED.
DALAM HAL INI PEMBANGUNAN DESA TERDAHULU HARUS MENCAPAI
SUATU YANG DIINGINKAN MELALUI CARA ATAU STRATEGI YANG DIBUAT SEBELUMNYA.
BIASANYA STRATEGI INI DIBUAT DENGAN MEMPERHITUNGKAN KEMAMPUAN YANG DIMILIKI,
TANTANGAN – TANTANGAN YANG AKAN DIHADAPI, DAN PELUANG – PELUANG YANG MUNGKIN
TIMBUL SEMUA DIPERHITUNGKAN DAN DISUSUN SECARA TERENCANA DAN SISTEMATIS.
IN THIS CASE DEVELOPMENT OF EARLY RURAL HAVE REACHED AN INTEREST BY WAY OR
STRATEGIES ARE MADE PRIOR. NORMALLY THIS STRATEGY IS BEING RETAINED CALCULATE CAPABILITIES,
CHALLENGES TO BE FACED AND OPPORTUNITIES THAT MAY ARISE ALL CALCULATED AND
PREPARED BY PLANNED AND SYSTEMATIC.
MENURUT PANDANGAN
PEMBANGUNAN MASYARAKAT TERDAHULU, PEMBANGUNAN MERUPAKAN SUATU PROSES
TRANSFORMASI SUATU MASYARAKAT TRADISIONAL MENJADI MASYARAKAT MODERN. PROSES
TERSEBUT BERDIMENSI BANYAK MENYANGKUT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA, EKONOMI, DAN
POLITIK. SELANJUTNYA PEMBANGUNAN MASYARAKAT TERDAHULU MENYATAKAN SYARAT
TERJADINYA PEMBANGUNAN DALAM MASYARAKAT. PERUBAHAN BUDAYA, YAITU DARI
MASYARAKAT TRADISIONAL KE MASYARAKAT MODERN YANG PRODUKTIF. YANG DIMAKSUD
DENGAN MASYARAKAT TRADISIONAL ADALAH YANG MASIH MENGGUNAKAN CARA – CARA
PRODUKSI DENGAN TEKNOLOGI PRIMITIF DAN TIDAK PRODUKTIF ATAU CARA MASYARAKAT
YANG MASIH SANGAT DIPENGARUHI NILAI-NILAI YANG DICETUSKAN MELALUI CARA-CARA
PEMIKIRAN YANG TIDAK RASIONAL DAN KEBIASAAN YANG SIFATNYA TURUN TEMURUN.
BY DEVELOPMENT VIEW
OF PREVIOUS COMMUNITY, DEVELOPMENT IS A PROCESS OF TRANSFORMATION OF A
TRADITIONAL COMMUNITIES TO BE MODERN SOCIETY. PROCESS REGARDING THE MANY DIMENSION
ABOUT CHANGES IN SOCIAL, CULTURAL, ECONOMIC, AND POLITICAL FURTHER EARLIER COMMUNITY
DEVELOPMENT STATED TERMS OF THE OCCURRENCE OF DEVELOPMENT IN THE COMMUNITY.
CULTURAL CHANGES, IE SOCIETY OF TRADITIONAL TO THE MODERN SOCIETY IN
PRODUCTIVE. THE TRADITIONAL COMMUNITY IS STILL USING WAY O PRODUCTION WITH
PRIMITIVE TECHNOLOGY AND NOT PRODUCTIVE OR HOW PEOPLE ARE STILL HIGHLY AFFECTED
VALUES HATCHED IN THINKING WAYS THAT DO NOT RATIONAL AND HABITS.
MASYARAKAT
TERSEBUT MEMPUNYAI CIRI SEBAGAI BERIKUT,
THE COMMUNITY HAS CHARACTERISTIC
SUCH AS FOLLOWS,
1.
PENDAPATAN
RENDAH.
1. LOW INCOME.
2.
TINGKAT
PRODUKTIVITAS TIAP PEKERJA SANGAT TERBATAS.
2. PRODUCTIVITY
LEVEL OF EACH WORKER OF VERY LIMITED.
3.
SUMBER
DAYA EKONOMI YANG DIGUNAKAN UMUMNYA TRADISIONAL.
3. ECONOMIC RESOURCES USED IN GENERAL TRADITIONAL.
4.
ANGGOTA
MASYARAKAT MEMPUNYAI KEMUNGKINAN YANG KECIL UNTUK MENGADAKAN MOBILITAS SECARA
VERTIKAL DALAM STRUKTUR SOSIAL.
4. MEMBERS OF COMMUNITY HAVE THE POSSIBILITY OF SMALL FOR
HOLD MOBILITY FOR VERTICAL IN THE STRUCTURE OF SOCIAL.
5.
ORGANISASI
SOSIAL/POLITIK YANG TERDAPAT DALAM MASYARAKAT SANGAT DIPENGARUHI OLEH HUBUNGAN KELUARGA
DAN SUKU.
5. ORGANIZATION OF SOCIAL / POLITICAL CONTAINED IN COMMUNITY
HIGHLY AFFECTED BY FAMILY AND RACIAL.
PEMBANGUNAN DI
DESA-DESA TERDAHULU SELALU DIAWALI OLEH ADANYA PERUBAHAN YANG BERCORAK SOSIAL
BUDAYA. DARI PERUBAHAN INI AKAN SELALU DIIKUTI OLEH PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN
TINGKAT KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT, PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA ITU MELIPUTI HAL –
HAL SEBAGAI BERIKUT,
DEVELOPMENT IN EARLY
VILLAGES IS ALWAYS STARTED BY THE CHANGES ARE SOCIO-CULTURAL PATTERNED. FROM
THESE CHANGES WILL BE FOLLOWED BY THE CHANGES AND THE DEVELOPMENT OF ACTIVITIES
OF SOCIETY ECONOMIC, THINGS OF SOCIAL AND CULTURE CHANGE THAT INCLUDES AS FOLLOWS,
1). PERUBAHAN ORIENTASI ORGANISASI EKONOMI,
POLITIK, DAN SOSIAL YANG PADA AWALNYA BERORIENTASI KEDALAM MENJADI BEROIENTASI
KELUAR.
1). CHANGES IN ORGANIZATION ORIENTATION OF ECONOMIC, POLITICAL AND SOCIAL IN THE BEGINNING IS ORIENTED INTO INSIDE BEING ORIENTED INTO OUT.
2). PERUBAHAN PANDANGAN MASYARAKAT MENGENAI
JUMLAH ANAK DALAM KELUARGA, DARI MENGINGINKAN BANYAK ANAK MENJADI MEMBATASI
JUMLAH ANAK.
2). CHANGES IN PUBLIC VIEWS ON NUMBER OF CHILDREN IN THE FAMILY, WANT MANY OF CHILDREN TO BE A LIMIT OF THE NUMBER OF CHILDREN.
3). PERUBAHAN DALAM KEGIATAN PENANAMAN
MODAL, DARI YANG KURANG PRODUKTIF.
3). CHANGE IN INVESTMENT ACTIVITIES, OF THE LESS PRODUCTIVE.
4). PERUBAHAN DALAM PANDANGAN HIDUP
MASYARAKAT DARI YANG DITENTUKAN OLEH KEDUDUKAN KELUARGANYA, ATAU SUKU, MENJADI
DITENTUKAN OLEH KETRAMPILAN ATAU KESANGGUPANNYA DALAM MELAKSANAKAN
PEKERJAANNYA.
4). CHANGES IN PUBLIC LIFE VIEW OF THE SPECIFIED BY FAMILY STATUS PARTS, OR RACIAL TO BE DETERMINED BY SKILLS OR ABILITY OF EXERCISING HIS WORK.
5). PERUBAHAN DALAM PANDANGAN HIDUP
MASYARAKAT YANG MULANYA BERKEYAKINAN BAHWA HIDUP DITENTUKAN OLEH KEADAAN ALAM
SEKITARNYA, BERUBAH MENJADI BERPANDANGAN BAHWA MANUSIA HARUS BERUSAHA,
MEMANIPULASI KEADAAN ALAM SEKITARNYA UNTUK MENCIPTAKAN KEMAJUAN.
5). CHANGES IN COMMUNITY LIFE VIEW OF THE BEGINNING OF LIVING BEING CONFIDENT DETERMINED THAT THE CIRCUMSTANCES SURROUNDING NATURE, TURNS TO SIGHTED THAT PEOPLE SHOULD ATTEMPT, MANIPULATE CIRCUMSTANCES SURROUNDING NATURE FOR CREATING THE PROGRESS.
MENURUT
PEMBANGUNAN DI DESA-DESA TERDAHULU, PEMBANGUNAN DAPAT MENJADI PERBUATAN YANG
TIDAK BAIK, APABILA,
BY DEVELOPMENT IN EARLY VILLAGES, DEVELOPMENT COULD BE BAD DEEDS, IF,
1). PEMBANGUNAN ITU HANYA DITUNJUKKAN UNTUK
KEPENTINGAN KELOMPOK TERTENTU DAN MENGORBANKAN KELOMPOK LAIN.
1). DEVELOPMENT IS ONLY SHOWN FOR CERTAIN GROUPS INTEREST AND EXPENSE OF THE OTHER.
2). PEMBANGUNAN ITU HANYA MENGUNTUNGKAN SEBAHAGIAN ORANG SAJA, ATAU TIDAK BERMANFAAT BAGI ORANG BANYAK.
2). DEVELOPMENT IS ONLY PROFITABLE FOR ONE MAY ALONE OR NOT USEFUL FOR MANY PEOPLE.
3). PEMBANGUNAN DIJALANKAN DENGAN MENGGUNAKAN CARA YANG TIDAK BENAR.
3). DEVELOPMENT PERFORMED USING A WAY THAT IS NOT TRUE.
4). PEMBANGUNAN DIJALANKAN DENGANTIDAK
MEMPERHATIKAN NILAI KEMANUSIAAN.
4). DEVELOPMENT RUN NOT TAKING INTO ACCOUNT THE VALUE OF HUMANITY.
ADA PUN SASARAN
PEMBANGUNAN DESA TERDAHULU,
THERE ANY GOALS OF EARLY VILLAGE
DEVELOPMENT,
1.
KETENTRAMAN
(JAMINAN HUKUM).
1.
PACIFY (LAW SECURITY).
2. KECUKUPAN (TERPENUHINYA KEBUTUHAN).
2. ADEQUACY (FULFILLMENT).
3. KEPUASAN
(KEMUDAHAN UNTUK MEMPEROLEHNYA).
3. SATISFACTION (EASE TO BE
FOUND).
4.
STIMULUS
(KESEMPATAN).
4. STIMULUS (CHANCE).
Referensi (references) :
1. DARI BERBAGAI SUMBER.
FROM VARIOUS SOURCES.
2. Google Translate.
diketik kembali dan
diterjemahkan oleh (wrote back and translated by) Agussalim, ST bin
Abdur Rahim Nasution
MAHASISWA (COLLEGE STUDENTS),
1. AGUSSALIM, ST BIN ABDUR RAHIM NASUTION, KETUM (KETUA UMUM) MPP(G) YMR, MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA, GENERAL CHAIRMAN OF THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar