KUM S3 MET, 02 SEPTEMBER 2017

👉👉 Subscribe : https://www.youtube.com/c/agussalimnasutionmandailing?sub_confirmation=1

ROBURAN LOMBANG, PANYABUNGAN SELATAN, MANDAILING NATAL, SUMATERA UTARA - INDONESIA

MENUJU BERDIRINYA UM (UNIVERSITAS MANDAILING)
TOWARDS THE ESTABLISHMENT OF MU (MANDAILING UNIVERSITY)

KUM S3 MET (KULIAH UMUM SABTU SORE SEPANJANG MASA ELECTRONIC TELECONFERENCE)

MPP(G) YMR, MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA
LO BAFOR UM & MTs SHJ 
(LEMBAGA OTONOM BADAN FORMATUR UNIVERSITAS MANDAILING 
& MADRASAH TSANAWIYAH SRI HARAPAN JAYA) 
SABTU, 02 SEPTEMBER 2017

 KPG (KANTOR PUSAT GLOBAL) MPP(G) YMR
MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA

THE AFTERNOON SATURDAY PUBLIC LECTURE OF ALL TIME WITH ELECTRONIC TELECONFERENCE

OF THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY 

OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION

THE AUTONOMOUS INSTITUTION OF THE FORMATTOR BODY OF 

MU (MANDAILING UNIVERSITY) & ISLAMIC YUNIOR HIGH SCHOOL OF SHJ (SRI HARAPAN JAYA)

SATURDAY, SEPTEMBER 02nd, 2017 AD
AT THE GLOBAL CENTRAL  OFFICE OF 

THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY 

OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION

BANGGUA, DESA ROBURAN LOMBANG, PANYABUNGAN SELATAN, MANDAILING NATAL,

SUMATERA UTARA - INDONESIA

DOSEN (LECTURER),

ABDUL KARIM LUBIS,

KEPALA LO SP4 (LEMBAGA OTONOM STUDI PERTANIAN, PERKEBUNAN, PERIKANAN, DAN PETERNAKAN), 

HEAD OF THE AUTONOMOUS INSTITUTION OF THE STUDY FOR AGRICULTURE, PLANTATION, FISHERY, AND LIVESTOCK.  

MKU (MATA KULIAH UMUM) :

PUBLIC LECTURE POINT :

MUSYAWARAH DESA DENGAN BERKEADILAN DAN BERKEBENARAN

VILLAGE DELIBERATION WITH JUSTICE AND TRUTH

MUATAN – MUATAN (CONTENTS) :

Musyawarah adalah ciri khas demokrasi Pancasila, yang berpegang teguh pada hikmat kebijaksanaan. Setiap keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan dan tidak boleh bertentangan dengan dasar Negara Pancasila. 
Deliberation is a peculiar feature of Pancasila democracy, which adheres to the wisdom. Any decisions taken must be accountable and should not conflict with the foundations of the Pancasila State.

Dalam pelaksanaan musyawarah harus mempunyai makna keadilan dan kebenaran karena setiap keputusan harus mengandung unsur, 
1.    Hikmat kebijaksanaan.

2.    Pikiran atau akal sehat.

3.    Mendahulukan kepentingan umum. 
In the deliberation must have the meaning of justice and truth because every decision must contain elements,

1. Wisdom.

2. Mind or common sense.

3. Prefer the public interest.

Dengan landasan rasa keadilan dan cinta kebenaran dalam suatu musyawarah untuk mufakat, maka hasil musyawarah yang kita lakukan diharapkan dapat dipertanggungjawabkan kepada,

1.    Tuhan Yang Maha Esa.

2.    Masyarakat.

3.    Diri sendiri. 
With the foundation of a sense of justice and love of truth in a deliberation to consensus, then the results of our deliberations are expected to be accountable to,

1. God Almighty.

2. Society.

3. Ourselves.

Sikap bertanggung jawab harus sesuai dengan,

1.    Akal sehat.

2.    Hati nurani yang luhur.

A responsible attitude must be in accordance with,

1. Common sense.

2. A sublime conscience.

Sesuai dengan akal sehat artinya kita mempertimbangkan pendapat kita dengan pertimbangan akal pikiran seperti,

1.    Pertimbangan baik buruk.

2.    Pantas tidak pantas.

3.    Layak dan tidak layak. 
In accordance with common sense means we consider our opinions with consideration of reason such as,

1. consideration is Good or bad.

2. Exactly inappropriate.

3. Decent and unfit.

Sesuai dengan hati nurani yang luhur,

tidak hanya akal sehat saja yang harus dijadikan dasar pertimbangan akan tetapi hati nurani pun turut mempertimbangkan. Sehingga dengan akal dan hati nurani suatu pendapat yang akan dikemukakan dan akan diajukan mempunyai pertimbangan yang matang dan tanggung jawab yang tinggi. 
In accordance with a noble conscience, 
not only common sense that should be the basis of consideration but also conscience also consider. So with the mind and conscience of an opinion that will be proposed have a careful consideration and high responsibility.

Sehubungan dengan kegiatan musyawarah itu harus memperhatikan Pedoman, Penghayatan, dan Pengamalan Pancasila (P4), dimana di dalamnya dinyatakan bahwa,

1.    Manusia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.

2.    Tidak boleh memaksakan kehendak, kepentingan bersama dimusyawarahkan dan diusahakan mufakat. 

3.    Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan musyawarah dan dilaksanakan dengan iktikad baik.

4.    Keputusan yang diambil dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, harkat dan martabat manusia, kebenaran dan keadilan. 
In relation to the deliberations it should consider the Guidance, Welfare, and Practice to Pancasila, in which it states that,

1. Man has the same position, rights, and duties.

2. Must not impose the will, mutual interest discussed and cultivated agree.

3. Respecting and upholding every deliberation decision and executed in good faith.

4. Decision taken is accounted to God Almighty, human dignity, truth and justice.

SUMBER (SOURCE) :

1.    Wiana Mulyana, Drs., (Juni 1984), “Pendidikan Moral Pancasila, SMA (Sekolah

            Menengah Atas), Kelas III, Semester 5 &  6, Ganeca Exact Bandung.

1. Wiana Mulyana, Drs., (June 1984), "Moral Pancasila Education, Senior High School, 

                Grade IIIrd, Semester 5 & 6, Ganeca Exact Bandung.

2.    GOOGLE TRANSLATE.

diketik kembali dan diterjemahkan oleh (wrote back and translated by) Agussalim, ST bin Abdur Rahim Nasution

MAHASISWA (COLLEGE STUDENTS),

1.    AGUSSALIM, ST BIN ABDUR RAHIM NASUTION, KETUM (KETUA UMUM) MPP(G) YMR, MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA, GENERAL CHAIRMAN OF THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION.