ROBURAN LOMBANG, PANYABUNGAN SELATAN, MANDAILING NATAL, SUMATERA UTARA - INDONESIA
MENUJU BERDIRINYA UM (UNIVERSITAS MANDAILING)
TOWARDS THE ESTABLISHMENT OF MU (MANDAILING UNIVERSITY)
KUM S3 MET (KULIAH UMUM SABTU SORE SEPANJANG MASA ELECTRONIC TELECONFERENCE)
TOWARDS THE ESTABLISHMENT OF MU (MANDAILING UNIVERSITY)
KUM S3 MET (KULIAH UMUM SABTU SORE SEPANJANG MASA ELECTRONIC TELECONFERENCE)
MPP(G) YMR, MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA
LO BAFOR UM & MTs SHJ
(LEMBAGA OTONOM BADAN FORMATUR UNIVERSITAS MANDAILING
& MADRASAH TSANAWIYAH SRI HARAPAN JAYA)
SABTU, 19 MEI 2018
LO BAFOR UM & MTs SHJ
(LEMBAGA OTONOM BADAN FORMATUR UNIVERSITAS MANDAILING
& MADRASAH TSANAWIYAH SRI HARAPAN JAYA)
SABTU, 19 MEI 2018
KPG (KANTOR PUSAT GLOBAL) MPP(G) YMR
MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA
MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA
THE AFTERNOON SATURDAY PUBLIC LECTURE OF ALL TIME WITH ELECTRONIC TELECONFERENCE
OF THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY
OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION
THE AUTONOMOUS INSTITUTION OF THE FORMATURES BODY OF
MU (MANDAILING UNIVERSITY) & ISLAMIC JUNIOR HIGH SCHOOL OF SHJ (SRI HARAPAN JAYA)
SATURDAY, MAY 19th, 2018
AT THE GLOBAL CENTRAL OFFICE OF
AT THE GLOBAL CENTRAL OFFICE OF
THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY
OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION
BANGGUA, DESA ROBURAN LOMBANG, PANYABUNGAN SELATAN, MANDAILING NATAL,
SUMATERA UTARA - INDONESIA
DOSEN
:
LECTURER :
ABDUL
KARIM LUBIS,
KEPALA
LO SP4 (LEMBAGA OTONOM STUDI PERTANIAN, PERKEBUNAN, PERIKANAN, DAN PETERNAKAN),THE HEAD OF THE AUTONOMOUS
INSTITUTION OF THE STUDY FOR AGRICULTURAL, PLANTATION, FISHERY, AND LIVESTOCK.
MATA
KULIAH UMUM :
GENERAL COURSE :
DESA DALAM ERA GLOBALISASI
DESA DALAM ERA GLOBALISASI
VILLAGE IN
GLOBALIZATION ERA
MUATAN
– MUATAN :
CONTENTS :
Dunia telah memasuki era globalisasi sebagai akibat
revolusi teknologi, baik dalam kemajuan transportasi, telekomunikasi, dan
informatika telah merubah peradaban masyarakat desa yang mendunia dari era
industri ke era pasca industri dan era informasi.
The world has entered
the era of globalization as a result of the technological revolution, both in
the advancement of transportation, telecommunications, and informatics have
changed the civilization of village communities worldwide from the industrial
era to the post-industrial era and the information age.
Dengan derasnya arus informasi, maka perkembangan dan
perubahan dan kejadian di suatu desa semakin memengaruhi dan mendorong berbagai
perubahan di dalam masyarakat desa. Tidak terkecuali di desa – desa yang maju
sebagai desa yang terbuka dan tata pergaulan masyarakat desa, serta perubahan
yang terjadi sedikit banyak memengaruhi terhadap perkembangan suatu desa, yang
menggambarkan bahwa desa masa kini dan desa yang akan datang di dalamnya penuh
paradoksial dan ketidakterdugaan.
With the rapid flow of
information, developments and changes and events in a village increasingly
affect and encourage changes in the village community. No exception in the
progressive villages as open villages and village community intercourse manners,
as well as the changes that have occurred in some way affect the development of
a village, illustrating that the present and future villages are full of
paradoxy and unpredictability.
Untuk menghadapi realita globalisasi desa tersebut,
diperlukan warga masyarakat desa yang mampu mengantisipasi perkembangan dan
perubahan masa depan yang dibekali ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan
seni yang berlandaskan nilai – nilai keagamaan dan nilai budaya suatu desa yang
akan menjadi panduan dan keyakinan serta pegangan hidup suatu masyarakat desa
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara.
To face the realities
of the village's globalization, it is necessary that villagers are able to
anticipate future developments and changes that are equipped with science and
technology and arts based on the religious values and cultural values of a
village that will guide and trust and handle life of a village community in the
life of society, nation, and state.
Sekarang maupun yang akan datang tidak saja diperlukan
warga masyarakat desa yang mempunyai kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi
(iptek), tetapi juga harus mempunyai wawasan dan kesadaran bernegara, sikap
serta perilaku yang cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan bangsa.
Now and the future is
not only needed by villagers who have the ability of science and technology,
but also must have the insight and awareness of the state, attitude and
behavior that love the homeland that based on the culture of the nation.
Sumber :
Source:
1. Dari Berbagai Sumber
1. From Various Sources
2. Google Translate.
Diketik
dan diterjemahkan kembali oleh Agussalim, ST bin Abdur Rahim Nasution
Typed and translated
again by Agussalim, ST bin Abdur Rahim Nasution
MAHASISWA
:
COLLEGE STUDENTS :
AGUSSALIM,
ST BIN ABDUR RAHIM NASUTION, KETUM (KETUA UMUM) MPP(G) YMR, MEJELIS PIMPINAN
PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA, THE GENERAL CHAIRMAN OF THE CENTRAL
(GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar