https://www.youtube.com/@agussalimnasutionmandailing2/videos

Foto saya
UNTUK KE-GUBERNUR-AN SUMATERA UTARA DARI PENDIRI UM (UNIVERSITAS MANDAILING) FOR THE PROVINCIAL GOVERNOR OF SUMATERA UTARA FROM THE FOUNDER OF MU (MANDAILING UNIVERSITY)

Sabtu, 19 Mei 2018

KUM S3 MET, 19 MEI 2018

ROBURAN LOMBANG, PANYABUNGAN SELATAN, MANDAILING NATAL, SUMATERA UTARA - INDONESIA 



MENUJU BERDIRINYA UM (UNIVERSITAS MANDAILING)
TOWARDS THE ESTABLISHMENT OF MU (MANDAILING UNIVERSITY)

KUM S3 MET (KULIAH UMUM SABTU SORE SEPANJANG MASA ELECTRONIC TELECONFERENCE)
MPP(G) YMR, MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA
LO BAFOR UM & MTs SHJ 
(LEMBAGA OTONOM BADAN FORMATUR UNIVERSITAS MANDAILING 
& MADRASAH TSANAWIYAH SRI HARAPAN JAYA) 
SABTU, 19 MEI 2018
 KPG (KANTOR PUSAT GLOBAL) MPP(G) YMR
MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA
THE AFTERNOON SATURDAY PUBLIC LECTURE OF ALL TIME WITH ELECTRONIC TELECONFERENCE
OF THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY 
OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION
THE AUTONOMOUS INSTITUTION OF THE FORMATURES BODY OF 
MU (MANDAILING UNIVERSITY) & ISLAMIC JUNIOR HIGH SCHOOL OF SHJ (SRI HARAPAN JAYA)
SATURDAY, MAY 19th, 2018
AT THE GLOBAL CENTRAL  OFFICE OF 
THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY 
OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION
BANGGUA, DESA ROBURAN LOMBANG, PANYABUNGAN SELATAN, MANDAILING NATAL,
SUMATERA UTARA - INDONESIA
























DOSEN :
LECTURER :

ABDUL KARIM LUBIS,
KEPALA LO SP4 (LEMBAGA OTONOM STUDI PERTANIAN, PERKEBUNAN, PERIKANAN, DAN PETERNAKAN),THE HEAD OF THE AUTONOMOUS INSTITUTION OF THE STUDY FOR AGRICULTURAL, PLANTATION, FISHERY, AND LIVESTOCK.

MATA KULIAH UMUM :
GENERAL COURSE :

DESA DALAM ERA GLOBALISASI
VILLAGE IN GLOBALIZATION ERA

MUATAN – MUATAN :
CONTENTS :

Dunia telah memasuki era globalisasi sebagai akibat revolusi teknologi, baik dalam kemajuan transportasi, telekomunikasi, dan informatika telah merubah peradaban masyarakat desa yang mendunia dari era industri ke era pasca industri dan era informasi.
The world has entered the era of globalization as a result of the technological revolution, both in the advancement of transportation, telecommunications, and informatics have changed the civilization of village communities worldwide from the industrial era to the post-industrial era and the information age.

Dengan derasnya arus informasi, maka perkembangan dan perubahan dan kejadian di suatu desa semakin memengaruhi dan mendorong berbagai perubahan di dalam masyarakat desa. Tidak terkecuali di desa – desa yang maju sebagai desa yang terbuka dan tata pergaulan masyarakat desa, serta perubahan yang terjadi sedikit banyak memengaruhi terhadap perkembangan suatu desa, yang menggambarkan bahwa desa masa kini dan desa yang akan datang di dalamnya penuh paradoksial dan ketidakterdugaan.
With the rapid flow of information, developments and changes and events in a village increasingly affect and encourage changes in the village community. No exception in the progressive villages as open villages and village community intercourse manners, as well as the changes that have occurred in some way affect the development of a village, illustrating that the present and future villages are full of paradoxy and unpredictability.

Untuk menghadapi realita globalisasi desa tersebut, diperlukan warga masyarakat desa yang mampu mengantisipasi perkembangan dan perubahan masa depan yang dibekali ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan seni yang berlandaskan nilai – nilai keagamaan dan nilai budaya suatu desa yang akan menjadi panduan dan keyakinan serta pegangan hidup suatu masyarakat desa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara.
To face the realities of the village's globalization, it is necessary that villagers are able to anticipate future developments and changes that are equipped with science and technology and arts based on the religious values and cultural values of a village that will guide and trust and handle life of a village community in the life of society, nation, and state.

Sekarang maupun yang akan datang tidak saja diperlukan warga masyarakat desa yang mempunyai kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), tetapi juga harus mempunyai wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan bangsa.
Now and the future is not only needed by villagers who have the ability of science and technology, but also must have the insight and awareness of the state, attitude and behavior that love the homeland that based on the culture of the nation.


Sumber :
Source:

1.  Dari Berbagai Sumber
1. From Various Sources
2.  Google Translate.


Diketik dan diterjemahkan kembali oleh Agussalim, ST bin Abdur Rahim Nasution
Typed and translated again by Agussalim, ST bin Abdur Rahim Nasution

MAHASISWA :
COLLEGE STUDENTS :

AGUSSALIM, ST BIN ABDUR RAHIM NASUTION, KETUM (KETUA UMUM) MPP(G) YMR, MEJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA, THE GENERAL CHAIRMAN OF THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UNTUK KE-GUBERNUR-AN SUMATERA UTARA, TEKNIK PERTAMBANGAN UM (UNIVERSITAS MANDAILING), KUM S3 MET 09 SEPTEMBER 2445 M (KULIAH UMUM SABTU SORE SEPANJANG MASA ELECTRONIC TELECONFERENCE 09 SEPTEMBER 2445 MASEHI)

  https://www.youtube.com/@agussalimnasutionmandailing2/videos EVOLUSI PENDIDIKAN LOKAL MANDAILING  UNTUK RENTANGAN TAHUN 2445 - 2024  =  42...