ROBURAN LOMBANG, PANYABUNGAN SELATAN, MANDAILING NATAL, SUMATERA UTARA - INDONESIA
MENUJU BERDIRINYA UM (UNIVERSITAS MANDAILING)
TOWARDS THE ESTABLISHMENT OF MU (MANDAILING UNIVERSITY)
KUM S3 MET (KULIAH UMUM SABTU SORE SEPANJANG MASA ELECTRONIC TELECONFERENCE)
TOWARDS THE ESTABLISHMENT OF MU (MANDAILING UNIVERSITY)
KUM S3 MET (KULIAH UMUM SABTU SORE SEPANJANG MASA ELECTRONIC TELECONFERENCE)
MPP(G) YMR, MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA
LO BAFOR UM & MTs SHJ
(LEMBAGA OTONOM BADAN FORMATUR UNIVERSITAS MANDAILING
& MADRASAH TSANAWIYAH SRI HARAPAN JAYA)
SABTU, 12 MEI 2018
LO BAFOR UM & MTs SHJ
(LEMBAGA OTONOM BADAN FORMATUR UNIVERSITAS MANDAILING
& MADRASAH TSANAWIYAH SRI HARAPAN JAYA)
SABTU, 12 MEI 2018
KPG (KANTOR PUSAT GLOBAL) MPP(G) YMR
MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA
MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA
THE AFTERNOON SATURDAY PUBLIC LECTURE OF ALL TIME WITH ELECTRONIC TELECONFERENCE
OF THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY
OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION
THE AUTONOMOUS INSTITUTION OF THE FORMATURES BODY OF
MU (MANDAILING UNIVERSITY) & ISLAMIC JUNIOR HIGH SCHOOL OF SHJ (SRI HARAPAN JAYA)
SATURDAY, MAY 12th, 2018
AT THE GLOBAL CENTRAL OFFICE OF
AT THE GLOBAL CENTRAL OFFICE OF
THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY
OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION
BANGGUA, DESA ROBURAN LOMBANG, PANYABUNGAN SELATAN, MANDAILING NATAL,
SUMATERA UTARA - INDONESIA
DOSEN
:
LECTURER :
ABDUL
KARIM LUBIS,
KEPALA
LO SP4 (LEMBAGA OTONOM STUDI PERTANIAN, PERKEBUNAN, PERIKANAN, DAN PETERNAKAN),THE HEAD OF THE AUTONOMOUS
INSTITUTION OF THE STUDY FOR AGRICULTURAL, PLANTATION, FISHERY, AND LIVESTOCK.
MATA
KULIAH UMUM :
GENERAL COURSE :
KUALITAS PERTANIAN SAWAH IRIGASI DI DESA TERDAHULU
QUALITY OF AGRICULTURAL
FARMS IN IRRIGATION IN AN THE EARLIER VILLAGE
MUATAN
– MUATAN :
CONTENTS :
Dalam masa sekarang ini, desa – desa di dunia
dikelompokkan atas 2 (dua) bagian yaitu desa maju dan desa sedang berkembang.
In the present time,
the world's villages are grouped into 2 (two) sections of developed and
developing villages.
Desa kita masih tergolong desa sedang berkembang, majunya
suatu desa biasanya diukur dari tingginya pendapatan rata – rata per kapita,
setiap tahunnya.
Our village is still
classified as a developing village, the advancement of a village is usually
measured from the high average per capita income, every year.
Di daerah desa kita ini biasanya sistem pertaniannya
adalah 2 (dua) musim dalam setahun, biasanya pendapatan pertanian sawah irigasi
diukur dalam istilah pastak yang berukuran 10 m x 10 m per segi, biasanya
pendapatan hasil dalam 1 (satu) pastak ini yang berukuran 10 m x 10 m biasanya
hanya 11 kaleng sampai 15 kaleng yang paling tinggi, biasanya dalam 1 (satu)
kaleng 11 kg. Jadi dalam 1 (satu) pastak ini rata – rata 121 kg.
In our village area,
usually the agricultural system is 2 (two) seasons a year, usually irrigated paddy
farming income is measured in the term of pastak (in Mandailing Language) which
is 10 mx 10 m per square, usually revenue income in 1 (one) of this pastak is
10 mx 10 m usually only 11 cans to 15 cans in the highest, usually in 1 (one) can
is 11 kgs. So in 1 (one) of this pastak averaged 121 kg.
Sedangkan di desa yang maju biasanya pendapatan dalam 1
(satu) pastak biasanya sekitar 25 sampai dengan 30 kaleng per pastak.
In advanced villages,
income usually in 1 (one) pastak is usually around 25 to 30 cans per pastak.
Jadi kalau dilihat dalam desa terdahulu ini rata – rata
masyarakat desa ini tidak semuanya yang mempunyai lahan pertanian sawah,
biasanya yang tidak memiliki sawah ini hanya bersifat sementara untuk menjadi
petani menggarap tanah dengan mengelola sawah yang bukan miliknya, sudah tentu
si petani tadi harus memberikan atau istilahnya dikontrakkan si pemilik sawah
tadi pada si petani yang tidak mempunyai lahan persawahan. Jadi si petani tadi
menggarap sawah yang bukan miliknya biasanya si petani sawah yang menggarap
sawah akan membayar kontrakan sawah yang digarapnya setelah panen dengan,
1. ada yang 4 (empat) kaleng 1 (satu) pastak.
2. ada yang menghitung dengan bagi hasil, setelah upah penggarapan sawah
sampai pupuk/obat yang telah digunakan selama mulai dari penggarapan sampai
panen.
So if it is seen in the
previous village, the average of the villagers is not all who own the paddy
fields, usually those who do not have the rice field is only temporary to
become a farmer working on the land by managing the rice field that is not his
own, of course the farmer must give the term contracted the owner of the field
to the farmer who does not have rice fields. So the farmer was working on a
rice field that is not his, usually the farmer who works on the rice field will
pay the rent of the rice fields cultivated by him after harvesting with,
1. there are 4 (four)
cans for 1 (one) pastak.
2. there is a calculation with the
profit sharing, after wages cultivating rice fields until fertilizers / drugs
that have been used during the start from cultivation until harvest.
Yang sering dijumpai di desa terdahulu adalah yang nomor
1, dimana si petani yang tidak punya lahan, mulai dari penggarapan sampai
pemupukan, pemeliharaan sampai panen dengan modal tenaga dan uangnya sendiri
dalam proses mulai dari penggarapan, pemeliharaan, pemupukan, sampai jasa –
jasa robot lainnya, biasanya si petani yang menggarap sawah tadi yang
mengeluarkan, hanya saja si pemilik sawah hanya mengeluarkan uang langsir hasil
padi bagiannya saja yang dibayar.
What is often found in
the previous village is the number 1, where the landless farmer, from
cultivation to fertilization, maintenance to harvest with his own capital and
money in the process ranging from cultivation, maintenance, fertilization, to
other robot services, usually the farmer who worked on the rice fields that had
been issued, it's just that the owner of the rice field just pay money of langsir
(in Mandailing Language is Pengangkutan in Bahasa is hauling in English) of part
of the rice is paid.
Catatan :
Note :
Materi kuliah di atas adalah asumsi dan simulasi.
The above lecture material is assumption and simulation.
The above lecture material is assumption and simulation.
Sumber :
Source:
1. Dari Berbagai Sumber
1. From Various Sources
2. Google Translate.
Diketik
dan diterjemahkan kembali oleh Agussalim, ST bin Abdur Rahim Nasution
Typed and translated
again by Agussalim, ST bin Abdur Rahim Nasution
MAHASISWA
:
COLLEGE STUDENTS :
AGUSSALIM,
ST BIN ABDUR RAHIM NASUTION, KETUM (KETUA UMUM) MPP(G) YMR, MEJELIS PIMPINAN
PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING
RAYA, THE GENERAL
CHAIRMAN OF THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY OF THE GREAT MANDAILING
FOUNDATION.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar