ROBURAN LOMBANG, PANYABUNGAN SELATAN, MANDAILING NATAL, SUMATERA UTARA - INDONESIA
MENUJU BERDIRINYA UM (UNIVERSITAS MANDAILING)
TOWARDS THE ESTABLISHMENT OF MU (MANDAILING UNIVERSITY)
KUM S3 MET (KULIAH UMUM SABTU SORE SEPANJANG MASA ELECTRONIC TELECONFERENCE)
TOWARDS THE ESTABLISHMENT OF MU (MANDAILING UNIVERSITY)
KUM S3 MET (KULIAH UMUM SABTU SORE SEPANJANG MASA ELECTRONIC TELECONFERENCE)
MPP(G) YMR, MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA
LO BAFOR UM & MTs SHJ
(LEMBAGA OTONOM BADAN FORMATUR UNIVERSITAS MANDAILING
& MADRASAH TSANAWIYAH SRI HARAPAN JAYA)
SABTU, 31 MARET 2018
LO BAFOR UM & MTs SHJ
(LEMBAGA OTONOM BADAN FORMATUR UNIVERSITAS MANDAILING
& MADRASAH TSANAWIYAH SRI HARAPAN JAYA)
SABTU, 31 MARET 2018
KPG (KANTOR PUSAT GLOBAL) MPP(G) YMR
MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA
MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA
THE AFTERNOON SATURDAY PUBLIC LECTURE OF ALL TIME WITH ELECTRONIC TELECONFERENCE
OF THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY
OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION
THE AUTONOMOUS INSTITUTION OF THE FORMATURES BODY OF
MU (MANDAILING UNIVERSITY) & ISLAMIC JUNIOR HIGH SCHOOL OF SHJ (SRI HARAPAN JAYA)
SATURDAY, MARCH 31st, 2018
AT THE GLOBAL CENTRAL OFFICE OF
AT THE GLOBAL CENTRAL OFFICE OF
THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY
OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION
BANGGUA, DESA ROBURAN LOMBANG, PANYABUNGAN SELATAN, MANDAILING NATAL,
SUMATERA UTARA - INDONESIA
DOSEN
:
LECTURER :
ABDUL
KARIM LUBIS,
KEPALA
LO SP4 (LEMBAGA OTONOM STUDI PERTANIAN, PERKEBUNAN, PERIKANAN, DAN PETERNAKAN),
THE HEAD OF THE
AUTONOMOUS INSTITUTION OF THE STUDY FOR AGRICULTURAL, PLANTATION, FISHERY, AND
LIVESTOCK.
MATA
KULIAH UMUM :
GENERAL COURSE :
KEBUDAYAAN ALAM LINGKUNGAN DI DESA
ENVIRONMENTAL NATURAL CULTURE
IN THE VILLAGE
MUATAN
– MUATAN :
CONTENTS :
Sejak zaman dahulu masyarakat yang mendiami suatu desa
sudah terbiasa hidup dengan alam lingkungannya, apakah sebagai petani ladang
atau sebagai pelaut. Namun kebutuhan ini terbatas hanya pada pemanfaatan saja.
Alam beserta kekayaannya yang ada dengan pengetahuan yang terbatas, pemanfaatan
alam belum mengiringi dengan budaya untuk melestarikan alam demi kepentingan
masa yang akan datang. Kebiasaan untuk membuka hutan tanpa pemikiran untuk
penghijauan, kebiasaan ini menjadikan sungai sebagai pembuangan limbah manusia,
merupakan budaya yang tidak pernah ramah terhadap lingkungan. Demi kepentingan
masa depan desa untuk generasi yang akan datang harus ditumbuhkan budaya
melestarikan alam.
Since ancient times the
people who inhabit a village are accustomed to living with the natural
environment, whether as a farmer or as a sailor. However, this need is limited
to utilization only. Nature and its existing wealth with limited knowledge,
natural use has not accompanied with the culture to preserve nature for the
benefit of the future. The habit of clearing the forest without thinking for
reforestation, this habit makes the river a waste of human waste, a culture
that is never friendly to the environment. For the sake of the future of the
village for generations to come should be grown culture of preserving nature.
Masyarakat desa harus disadarkan bahwa mereka adalah
bagian dari alam, sehingga masyarakat desa tidak boleh memanfaatkan alam tanpa
batas, apabila lingkungan alam rusak, maka manusia akan rusak kehidupannya.
Villagers must be made
aware that they are part of nature, so that the village community can not use
nature without borders, if the natural environment is damaged, then people will
be damaged their lives.
Sumber :
Source:
1. Harefa, A., Drs.; Sibarani, Pahat, Drs.; Simorangkir, Faber, Drs., SH.; dan
Kacarita, Icha, SH., (2003), “Pendidikan Kewarganegaraan”, Universitas Negeri
Medan (Unimed), Fakultas Ilmu Sosial, Jurusan PPKN (Pendidikan Pancasila dan
Kewarganeraan), hal. 17.
1. Harefa, A.,
Drs.; Sibarani, Pahat, Drs.; Simorangkir, Faber, Drs., SH.; and Kacarita, Icha,
SH., (2003), "Citizenship Education", State University of Medan
(Unimed in Bahasa), The Faculty of Social Sciences, The Department of Education
of Pancasila and Civic, p. 17.
2. Google Translate.
Diketik
dan diterjemahkan kembali oleh Agussalim, ST bin Abdur Rahim Nasution
Typed and translated
again by Agussalim, ST bin Abdur Rahim Nasution
MAHASISWA
:
COLLEGE STUDENTS :
1. AGUSSALIM,
ST BIN ABDUR RAHIM NASUTION, KETUM (KETUA UMUM) MPP(G) YMR, MEJELIS PIMPINAN
PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING
RAYA, THE GENERAL
CHAIRMAN OF THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY OF THE GREAT MANDAILING
FOUNDATION.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar