https://www.youtube.com/@agussalimnasutionmandailing2/videos

Foto saya
UNTUK KE-GUBERNUR-AN SUMATERA UTARA DARI PENDIRI UM (UNIVERSITAS MANDAILING) FOR THE PROVINCIAL GOVERNOR OF SUMATERA UTARA FROM THE FOUNDER OF MU (MANDAILING UNIVERSITY)

Rabu, 12 April 2017

KUM S3 M, 01 APRIL 2017

ROBURAN LOMBANG, PANYABUNGAN SELATAN, MANDAILING NATAL, SUMATERA UTARA - INDONESIA
MENUJU BERDIRINYA UM (UNIVERSITAS MANDAILING)
TOWARDS THE ESTABLISHMENT OF MU (MANDAILING UNIVERSITY)

KUM S3 M (KULIAH UMUM SABTU SORE SEPANJANG MASA)
MPP(G) YMR, MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA
LO BAFOR UM & MTs SHJ 
(LEMBAGA OTONOM BADAN FORMATUR UNIVERSITAS MANDAILING 
& MADRASAH TSANAWIYAH SRI HARAPAN JAYA) 
SABTU, 01 APRIL 2017
PERTAPAKAN KPG (KANTOR PUSAT GLOBAL) MPP(G) YMR
MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA
THE AFTERNOON SATURDAY PUBLIC LECTURE OF ALL TIME
OF THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY 
OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION
THE AUTONOMOUS INSTITUTION OF THE FORMATTOR BODY OF 
MU (MANDAILING UNIVERSITY) & ISLAMIC YUNIOR HIGH SCHOOL OF SHJ (SRI HARAPAN JAYA)
SATURDAY, APRIL 01st, 2017 AD
AT THE BASE GROUND OF THE GLOBAL CENTRAL  OFFICE OF 
THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY 
OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION
BANGGUA, DESA ROBURAN LOMBANG, PANYABUNGAN SELATAN, MANDAILING NATAL,
SUMATERA UTARA - INDONESIA

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
 
 


 
DOSEN (LECTURER),ABDUL KARIM LUBIS, KEPALA LO SP4 (LEMBAGA OTONOM STUDI PERTANIAN, PERKEBUNAN, PERIKANAN, DAN PETERNAKAN), HEAD OF THE AUTONOMOUS INSTITUTION OF THE STUDY FOR AGRICULTURE, PLANTATION, FISHING, AND LIVE STOCK.  
MATA KULIAH UMUM (THE GENERAL LECTURE POINT) :
FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PEMBANGUNAN DI DESA – DESA TERDAHULU.
DRIVERS AND INHIBITING OF DEVELOPMENT IN THE EARLIER VILLAGES.
I.     FAKTOR PENDORONG PEMBANGUNAN DI DESA – DESA TERDAHULU.
     PERUBAHAN MELALUI PEMBANGUNAN SESUAI DENGAN OTONOMI DAERAH   
     YANG DIKEHENDAKI, YAITU PERUBAHAN YANG MENYELURUH, TERPADU, DAN
     BERLANGSUNG SECARA TERUS MENERUS BERTAHAP DAN TERENCANA.
I. DEVELOPMENT DRIVERS IN THE EARLIER VILLAGES.
CHANGES THROUGH DEVELOPMENT IN ACCORDANCE WITH REGIONAL AUTONOMY DESIRED, IE CHANGES THAT COMPREHENSIVE, INTEGRATED, AND CONTINUED PROGRESS IN GRADUAL AND PLANNED. 
KARENA ITU AGAR PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA TERDAHULU DAPAT BERJALAN DENGAN LANCAR, TERARAH DAN MENCAPAI TUJUAN YANG DIHARAPKAN MAUPUN PEMERINTAH DAERAH, PUSAT, DAN SELURUH WARGA MASYARAKAT DESA TERDAHULU, MAKA HARUS,
THEREFORE TO IMPLEMENTATION OF DEVELOPMENT IN EARLIER VILLAGE  CAN WALK WITH CURRENT, DIRECTED AND PURPOSE OF THE EXPECTED OR LOCAL GOVERNMENT, THE CENTER GOVERNMENT, AND ALL CITIZENS OF EARLIER VILLAGE, THERE MUST BE, 
1). SETIAP DESA TERDAHULU, MAUPUN PEMERINTAH HARUS DIADAKAN PERENCANAAN YANG MATANG, YAITU RENCANA YANG DITUANGKAN KE DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG, REPELITA (RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN) MAUPUN DALAM BENTUK OPERASIONAL PROGRAM PEMBANGUNAN. PROGRAM – PROGRAM PEMBANGUNAN TERSEBUT DAPAT MENDORONG PARA PELAKSANA PEMBANGUNAN UNTUK MELAKUKAN PERUBAHAN MENURUT GARIS YANG DITETAPKAN OTONOMI DAERAH.
1). ANY EARLIER VILLAGE, THE GOVERNMENT SHOULD BE HELD OR PLANNING THE 
     MATURE, IE PLAN OUTLINED INTO LONG-TERM DEVELOPMENT PROGRAM, FIVE-YEAR 
     DEVELOPMENT PLAN OR IN THE FORM OF PROGRAM OPERATIONAL OF DEVELOPMENT.
     PROGRAMS OF  DEVELOPMENT TO STIMULATE THE IMPLEMENTING SUCH 
     DEVELOPMENT TO MAKE CHANGES TO THE LINES SET AUTONOMY. 
2). ADANYA PARTISIPASI AKTIF  DARI MASYARAKAT, MAKSUDNYA MASYARAKAT HARUS DIIKUTSERTAKAN DALAM MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN PROGRAM PEMBANGUNAN.
2). ACTIVE PARTICIPATION OF ANY SOCIETY, INTENTION THAT SOCIETY SHOULD BE 
     INCLUDED IN PLANNING AND IMPLEMENTING THE DEVELOPMENT PROGRAM HAVE.
3).  ADANYA KEBUTUHAN UMUM YANG MENDESAK.
3). ANY PUBLIC NEEDS URGENT
KEBUTUHAN MASYARAKAT AKAN PANGAN, SANDANG, DAN PENDIDIKAN TELAH MENDORONG PARA PELAKSANA PEMBANGUNAN UNTUK SEGERA MENGADAKAN USAHA – USAHA PEMBANGUNAN.
COMMUNITY WILL NEED FOOD, CLOTHING, AND EDUCATION HAS BEEN PUSHING
 IMPLEMENTING THE DEVELOPMENT FOR IMMEDIATE HOLD DEVELOPMENT 
BUSINESSES.
4).  ADANYA UNSUR PENEMUAN BARU.
4). THE EXISTENCE OF ELEMENTS OF NEW DISCOVERY. 
PENEMUAN BARU AKAN MEMPERMUDAH DAN MEMPERLANCAR PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN. 
NEW DISCOVERY WILL FACILITATE AND EXPEDITE OF IMPLEMENTATION OF DEVELOPMENT PROGRAM.
5).  KONTAK DENGAN BUDAYA ASING.
5). CONTACT WITH FOREIGN CULTURE.  
DENGAN KONTAK DENGAN MASYARAKAT / KEBUDAYAAN ASING BAIK MELALUI DIFUSI, AKULTURASI, ASIMILASI, MAUPUN INTERAKSI, MAKA MASYARAKAT DESA DAPAT MENGIKUTI DAN MENERAPKAN PERKEMBANGAN ILMU DAN TEKNOLOGI YANG SEMAKIN MAJU.
CONTACT WITH THE COMMUNITY / FOREIGN CULTURE THROUGH DIFFUSION, 
ACCULTURATION, ASSIMILATION, AND INTERACTION, THE VILLAGE SOCIETY 
TO FOLLOW AND APPLY THE DEVELOPMENT OF SCIENCE AND TECHNOLOGY 
IN FAST FORWARD. 
II.  FAKTOR PENGHAMBAT PEMBANGUNAN DI DESA – DESA TERDAHULU.
II. FACTORS OF INHIBITING DEVELOPMENT IN THE EARLIER VILLAGES.
DI SAMPING ADANYA FAKTOR – FAKTOR PENDUKUNG / PENUNJANG TERLAKSANANYA PROGRAM PEMBANGUNAN PADA MASYARAKAT DESA TERDAHULU, JUGA DITEMUKAN BEBERAPA FAKTOR YANG DAPAT MENGHAMBAT TERLAKSANYA PROGRAM PEMBANGUNAN YANG TELAH DIRENCANAKAN, DIMANA FAKTOR – FAKTOR PENGHAMBAT TERSEBUT BIASANYA BERASAL DARI DALAM MASYARAKAT DESA ITU SENDIRI, FAKTOR PENGHAMBAT TERSEBUT ANTARA LAIN,
IN ADDITION TO THE EXISTENCE OF FACTORS OF SUPPORTING IN IMPLEMENTING THE DEVELOPMENT IN THE EARLY VILLAGE SOCIETY, ALSO FOUND SOME FACTORS THAT MAY INHIBIT THE IMPLEMENTATION OF DEVELOPMENT PROGRAM HAS PLANNED, WHERE THE FACTORS OF INHIBITING THE NORMALLY COME FROM THE VILLAGE ITSELF, FACTOR OF INHIBITING AS THE BETWEEN OTHER 
1). SIKAP PASRAH TERHADAP NASIB.
1). ATTITUDE OF ACCEPTANCE OF FATE. 
SIKAP SEPERTI INI DAPAT MENYEBABKAN SESEORANG / MASYARAKAT TIDAK MEMILIKI KEINGINAN UNTUK MENCOBA BERUSAHA / MENINGKATKAN KUALITAS HIDUPNYA, DENGAN KATA LAIN ORANG SEPERTI INI SELALU BERPENDAPAT BAHWA APA YANG TERJADI PADA DIRINYA ADALAH MERUPAKAN SUATU SURATAN TAKDIR.
ATTITUDE AS THIS MAY RESULT IN PERSON / PEOPLE DO NOT HAVE THE DESIRE 
TO TRY EFFORT / IMPROVE QUALITY OF LIFE, BY OTHERWISE PEOPLE LIKE THIS 
ALWAYS FOUND WHAT HAPPENED TO THEM IS AT AN DESTINY. 
2).  KURANG DISIPLIN (KURANG MENGHARGAI WAKTU).
2). LESS DISCIPLINE (LESS RESPECT TIME).
SIKAP SEPERTI INI AKAN MENGAKIBATKAN SERING TERBENGKALAINYA PEKERJAAN YANG DIPROGRAMKAN (PEKERJAAN TIDAK SELESAI TEPAT PADA WAKTUNYA).
ATTITUDE AS THIS WILL RESULT IN MUCH WORK ABANDONMENT PROGRAMMED (WORK NOT DONE ON TIME).
3).  TIDAK SUKA BEKERJA KERAS.
3). DISLIKE IN WORK HARD. 
SIKAP SEPERTI INI DAPAT MENGHAMBAT PEMBANGUNAN, KARENA PEKERJAAN YANG MEMBUTUHKAN PEMIKIRAN / TENAGA EXTRA AKAN SELALU DIHINDARKAN (TIDAK DISUKAI).
ATTITUDE AS THIS MAY INHIBIT DEVELOPMENT, FOR WORK NEED EXTRA 
THINKING / POWER WILL ALWAYS AVOIDED (UNWANTED). 
4).  SIKAP TIDAK JUJUR.
4). FRAUDULENT ATTITUDE.
5). TERTUTUP TERHADAP PEMBAHARUAN.
5). CLOSED FOR RENEWAL 
6). BERPRASANGKA BURUK TERHADAP PEMBAHARUAN.
6). BAD PREJUDICE TO RENEWAL.
 
REFERENSI :
REFERENCES :
1.    DARI BERBAGAI SUMBER
1.    FROM VARIOUS SOURCES
2.    GOOGLE TRANSLATE.
 
diketik kembali dan diterjemahkan oleh (wrote back and translated by) Agussalim, ST bin Abdur Rahim Nasution

MAHASISWA (COLLEGE STUDENTS),
1. AGUSSALIM, ST BIN ABDUR RAHIM NASUTION, KETUM (KETUA UMUM) MPP(G) YMR, MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA, GENERAL CHAIRMAN OF THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UNTUK KE-GUBERNUR-AN SUMATERA UTARA, TEKNIK PERTAMBANGAN UM (UNIVERSITAS MANDAILING), KUM S3 MET 09 SEPTEMBER 2445 M (KULIAH UMUM SABTU SORE SEPANJANG MASA ELECTRONIC TELECONFERENCE 09 SEPTEMBER 2445 MASEHI)

  https://www.youtube.com/@agussalimnasutionmandailing2/videos EVOLUSI PENDIDIKAN LOKAL MANDAILING  UNTUK RENTANGAN TAHUN 2445 - 2024  =  42...