https://www.youtube.com/@agussalimnasutionmandailing2/videos

Foto saya
UNTUK KE-GUBERNUR-AN SUMATERA UTARA DARI PENDIRI UM (UNIVERSITAS MANDAILING) FOR THE PROVINCIAL GOVERNOR OF SUMATERA UTARA FROM THE FOUNDER OF MU (MANDAILING UNIVERSITY)

Kamis, 04 Januari 2024

TEKNIK PERTAMBANGAN UM (UNIVERSITAS MANDAILING), KUM S3 MET 27 AGUSTUS 2439 M (KULIAH UMUM SABTU SORE SEPANJANG MASA ELECTRONIC TELECONFERENCE 27 AGUSTUS 2439 MASEHI)

 

https://www.youtube.com/@agussalimnasutionmandailing2/videos

EVOLUSI PENDIDIKAN MANDAILING 415 (EMPAT RATUS LIMA BELAS) TAHUN DI TAHUN 2024


Arahan
dari 
Pendiri
Bafor UM
Badan Formatur
Universitas Mandailing
Agussalim, ST bin Abdur Rahim Nasution
Instruction
from
The Founder
of
The Formatures Body
of
MU (Mandailing University)

Agussalim, ST bin Abdur Rahim Nasution


27 Agutus 2439 Masehi, Materi KUM S3 MET (Kuliah Umum Sabtu Sore Sepanjang Masa Electronic Teleconference) “Eksistensi Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) UM (Universitas Mandailing) untuk memahami,

August, 27th, 2439 AD, material of Public Lecture of Afternoon Saturday of All Time with Electronic Teleconference "The existence of The Department of Mining Engineering, The Faculty of Mining and Petroleum Engineering of MU (University of Mandailing) to understands,


UNDANG-UNDANG REPUBLIK I NDONESIA 
NOMOR 3 TAHUN 2O2O 
TENTANG 
PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2OO9 
TENTANG 
PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
LAWS OF THE REPUBLIC INDONESIA
NUMBER 3 YEAR 2O2O
ABOUT
AMENDMENT TO LAW NUMBER 4 OF 2OO9
ABOUT
MINERAL AND COAL MINING


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
BY THE GRACE OF GOD ALMIGHTY
PRESIDENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA,


Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan :
Article 1
In this Law what is meant by :

4. Ketentuan ayat (1) Pasal 6 diubah sehingga Pasal 6 berbunyi sebagai berikut:
Pasai 6
(1) Pemerintah Pusat dalam pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara, berwenang:
a. menetapkan rencana pengelolaan Mineral dan Batubara nasional;
b. menetapkan kebijakan Mineral dan Batubara nasional;
c. menetapkan peraturan perundang-undangan;
d. menetapkan standar nasional, pedoman, dan kriteria;
e. melakukan Penyelidikan dan Penelitian Pertambangan pada seluruh Wilayah Hukum Pertambangan;
f. menetapkan WP setelah ditentukan oleh Pemerintah Daerah provinsi sesuai dengan kewenangannya dan berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia;
g. menetapkan WIUP Mineral logam dan WIUP Batubara;
h. menetapkan WIUP Mineral bukan logam dan WIUP batuan;
i. menetapkan WIUPK;
j. melaksanakan penawaran WIUPK secara prioritas;
k. menerbitkan Perizinan Berusaha;
1. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara yang dilakukan oleh pemegang Perizinan Berusaha;
m. menetapkan kebijakan produksi, pemasararn, pemanfaatan, dan konservasi;
n. menetapkan kebijakan kerja sama, kemitraan, dan Pemberdayaan Masyarakat;
o. melakukan pengelolaan dan penetapan penerimaan negara bukan pajak dari hasil Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara;
p. melakukan pengelolaan informasi geologi, informasi potensi sumber daya Mineral dan Batubara, serta informasi Pertambangan;
q. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Reklamasi dan Pascatambang;
r. melakukan penyusunan neraca sumber daya Mineral dan Batubara tingkat nasional;
s. melakukan pengembangan dan peningkatan niiai tambah kegiatan Usaha Pertambangan;
t. melakukan peningkatan kemampuan aparatur Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah provinsi dalam penyelenggaraan pengelolaan Usaha Pertambangan.
u. menetapkan harga patokan Mineral logam, Mineral bukan logam jenis tertentu, Mineral radioaktif, dan Batubara;
v. melakukan pengelolaan inspektur tambang; dan
w. melakukan pengelolaan pejabat pengawas Pertambangan;
(2) Kewenangan Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pemerintah Pusat menetapkan batasan nilai investasi atau jumlah persentase kepemilikan saham badan usaha penanaman modal asing yang bergerak di bidang Pertambangan.
4. The provisions of paragraph (1) of Article 6 are amended so that Article 6 reads as follows:
Passage 6
(1) The Central Government, in managing Mineral and Coal Mining, has the authority to:
a. establish a national Mineral and Coal management plan;
b. establish national Mineral and Coal policies;
c. establish statutory regulations;
d. establish national standards, guidelines and criteria;
e. carry out Mining Investigation and Research in all Mining Legal Areas;
f. determine the WP (in Bahasa) after being determined by the provincial Regional Government in accordance with its authority and in consultation with the People's Representative Council of the Republic of Indonesia;
g. determine metal mineral WIUP (in Bahasa) and Coal WIUP (in Bahasa);
h. determine non-metallic mineral WIUP (in Bahasa) and rock WIUP (in Bahasa);
i. determine WIUPK (in Bahasa);
j. carry out WIUPK (in Bahasa) offers on a priority basis;
k. issue Business Licensing;
1. provide guidance and supervision over the implementation of Mineral and Coal Mining Business activities carried out by Business License holders;
m. determine production, marketing, utilization and conservation policies;
n. establish cooperation, partnership and Community Empowerment policies;
o. managing and determining non-tax state revenues from Mineral and Coal Mining Business results;
p. managing geological information, information on potential Mineral and Coal resources, as well as Mining information;
q. carry out guidance and supervision of Reclamation and Post-mining;
r. preparing national level Mineral and Coal resource balance sheets;
s. carry out development and increase in added value of Mining Business activities;
t. improve the capacity of Central Government and provincial Regional Government officials in carrying out Mining Business Management.
u. determine benchmark prices for metallic minerals, certain types of non-metallic minerals, radioactive minerals and coal;
v. managing mining inspectors; And
w. carry out management of Mining supervisory officials;
(2) The authority of the Central Government as intended in paragraph (1) is carried out in accordance with the provisions of statutory regulations.
(3) The Central Government sets limits on investment value or the percentage of share ownership of foreign investment business entities operating in the mining sector.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

07 Maret 3000, Jumat untuk ke-GUBERNUR-an SUMATERA UTARA dari Penjadwalan Linimasa UANM KS MET (Universitas Agussalim Nasution Mandailing Kuliah Sepanjang Masa Electronic Teleconference) Tahun 3000

  Arahan dari Pendiri UANM (Universitas Agussalim Nasution Mandailing) Agussalim, S.T. bin Abdur Rahim Nasution Kisi-Kisi Materi K...