Rabu, 03 Juli 2013

OPINI, REKOMENDASI, PERINTAH, PANDANGAN SAYA, DEMO DI MANDAILING NATAL



PANDANGAN SAYA, ANALISIS DEMO DI MANDAILING NATAL DARI TAHUN 2008 S.D. 2013
MY VIEWS, STREET ACTION IN MANDAILING NATAL FROM YEAR 2008 UNTIL 2013
oleh (by) : Agussalim, ST bin Abdur Rahim Nasution (Mantan Demonstran / The Former of Demonstrator )



Sebagai pejabat mahasiswa pada saat itu (saat mahasiswa) saya tidak pernah melakukan penggiringan opini untuk menyudutkan pejabat pemerintah (PNS) secara subjektif, malahan saya improvisasi recovery secara santun dan beradab. Saya menghormati seluruh elemen yang ada di pejabat pemerintah (PNS) walau saya tidak pernah bercita-cita jadi PNS pada saat mahasiswa, realitas mengatakan lain, sekarang justru saya menjabat sebagai Kepala Seksi Pengawasan Pertambangan Umum di Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal.
As the officer of university student at that moment (when university student) never do sleigh the opinion cornering the goverment officer (The Civil State Employee) with subjective, morever I improve be recovery with mannered and civilized. I respectful all elements there are in the goverment officer although I am never have the desire idea be The Civil State Employee when I am the university student, the reality said other, now I am the officer as Head of Section of General Mining Supervision in The Regency Government of Mandailing Natal.

Apakah demo merubah wajah Nusantara, menurut saya tidak ada perubahan, yang ada adalah pergantian estafet kepemimpinan yang cendrung tidak berimbang antara ide saya saat mahasiswa dengan realitas yang saya kritik saat itu, sekarang Nusantara justru sangat lemah dan tidak memiliki karisma yang disegani oleh dunia luar. Nusantara telah babak belur oleh kenyataan yang tidak akomodatif antara ide dan realitas.
What is the demo changes the Nusantara's face, accorded me there is not the change, there is only the leadership relay turnover tendency without balance among my idea when I am the university student with the reality was criticized at that moment, now Nusantara tendency be weak and there is not the charisma are respected by overseas. Nusantara be battered by the reality without acomodative between the idea and reality.

Saya memahami kepemimpinan otoriter, kepemimpinan sekuler liberal, kepemimpinan sosialis, kepemimpinan religius, dan kepemimpinan abu-abu. Bersorak dengan nada vokal secara subjektif adalah interest berlebihan yang tidak ada manfaatnya, justru sistem pemerintahan banyak energi mengurusi kritik yang pada saat yang sama dibutuhkan analisis ril tentang sistem dan operasi jabaran urai detil di lapangan pekerja dengan extra energy yang tidak tahu darimana lagi di-suplay.
I understanding the authoritarian leadership, the liberal secular leadership, the socialist leadership, the religious leadership, and the gray leadership. Cheer with vocal tone in sobjective is excessive interest without adventage, precisely the government system has energy anymore to take care of the critique at when same moment is needed the real analysis about the system and the detail apart description operations in the worker field with extra energy without dont know from where supplied.
 
Apakah para pengkritik bisa menjadi pemimpin di masa depan, katakanlah tahun 2025 ?, saya ragu karena tidak konsekuen dengan apa yang dikritik. Wawasannya pun masih dikalahkan senior-nya, bagaimana bisa Nusantara bisa maju, wawasannya yunior tidak mumpuni dan ekspos saja. Saya menanyakan siapa yang membimbing yunior yang katanya di dunia idealis.
What is critic can be leader at next future, say it at year 2025 ?, I doubt because not consistent with what is criticized. Their insight is defeated by their seniors yet, how Nusantara can be progressive, junior's insight is not qualified and expose only. I ask who is lead those juniors are mentioned there are in the idealist field.

Analisis isi pada tubuh penggerak aksi pun tidak moralis dan pragmatis, instan, dan radikal bias. Mandailing Natal sangat lemah dalam membimbing yuniornya ke arah dunia riset, hanya dunia riset yang bisa membangun Mandailing Natal bukan dunia kritik yang subjektif. seberapa kuatkah otak para pengkritik akan membangun Mandailing Natal ?.
The content analysis in the body of action mover are not moralist and pragmatic, instant, refraction radical. Mandailing Natal is weak in leading its yunior to the research field direction, the research field can be building Mandailing Natal only not the subjective critique field, how strong the brain of critic will build Mandailing Natal ?.
   

ANALISIS, PERTAMBANGAN, REGULASI TAMBANG YANG DIBUTUHKAN DI MANDAILING NATAL

https://www.youtube.com/c/agussalimnasutionmandailing?sub_confirmation=1


REGULASI TAMBANG YANG DIBUTUHKAN DI MANDAILING NATAL
        A.      Undang-Undang.
1.       UU Republik Indonesia No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (sebagai acuan status tanah yang akan dibebaskan).
2.       UU Republik Indonesia No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (sebagai acuan penentuan areal konservasi).
3.       UU Republik Indonesia No. 3 Tahun 1992 tentang Jamsostek (Jaminan sosial bagi tenaga kerja).
4.       UU Republik Indonesia No. 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Keanekaragaman Hayati (sebagai acuan perlindungan keanekaragaman hayati).
5.       UU Republik Indonesia No. 6 Tahun 1994 tentang Pengesahan Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perubahan Iklim (sebagai acuan pengendalian peningkatan gas rumah kaca).
6.       UU Republik Indonesia No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lokasi Pertambangan di Hutan Lindung).
7.       UU Republik Indonesia No. 13 Tahun 2004 tentang Ketenagakerjaan (sebagai pedoman ketenagakerjaan).
8.       UU Republik Indonesia No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (sebagai pedoman pengelolaan sumber daya air).
9.       Undang-Undang No. 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang (sebagai pedoman operasional penambangan di kawasan hutan lindung).
10.   UU Republik Indonesia No. 23 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (sebagai acuan pengawasan pengelolaan dan pemantauan lingkungan).
11.   UU Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan (sebagai acuan kelas jalan yang digunakan untuk mobilisasi).
12.   UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (acuan bagi Penanaman Modal Asing).
13.   UU Republik Indonesia No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (sebagai acuan peruntukan ruang).
14.   UU Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (sebagai rujukan pengelolaan sampah yang dihasilkan oleh kegiatan).
15.   UU Republik Indonesia No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan (sebagai rujukan kegiatan pertambangan).
16.   UU Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (menjadi landasan pengelolaan lingkungan hidup).
17.   UU Republik Indonesia No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas (sebagai acuan untuk mobilisasi peralatan).
     B.      Peraturan Pemerintah.
1.       Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan (sebagai acuan keselamatan kerja).
2.       Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1992 tentang Sungai (sebagai acuan peruntukan sungai).
3.       Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1993 tentang Jalan (sebagai acuan Pedoman Transportasi).
4.       Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1993 tentang Prasarana Lalu Lintas Jalan (sebagai acuan penggunaan rambu-rambu dan tertib lalu lintas).
5.       Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). (sebagai pedoman Pengelolaan Limbah B3).
6.       Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). (sebagai pedoman pengelolaan limbah B3).
7.       Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara (sebagai rujukan baku mutu kualitas udara ambien).
8.       Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (sebagai pedoman pengelolaan limbah B3).
9.       Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (sebagai baku mutu kualitas air sungai).
10.   Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2004 tentang Pengaturan Tanah (sebagai rujukan penggunaan dan pemanfaatan tanah sesuai dengan fungsi kawasan).
11.   Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 2004 tentang Pencemaran Kehutanan (Peralihan Kawasan Hutan).
12.   Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Kehutanan (sebagai acuan penggunaan izin pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan).
13.   Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2008 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berasal dari Penggunaan Kawasan Hutan untuk Kepentingan Pembangunan di Luar Kehutanan yang Berlaku pada Departemen Kehutanan (sebagai rujukan besaran tarif).
14.   Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (sebagai rujukan kesesuaian lokasi kegiatan dengan Tata Ruang).
15.   Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan (sebagai rujukan reklamasi lahan bekas tambang).
16.   Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan).
17.   Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan (sebagai acuan Wilayah Pertambangan).
18.   Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (sebagai rujukan hutan lindung dapat digunakan sebagai lokasi kegiatan pertambangan tembaga).
19.   Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan (sebagai rujukan hutan lindung dapat digunakan sebagai lokasi kegiatan pertambangan batubara).
20.   Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2010 tentang Bendungan (sebagai rujukan rencana TSF).
21.   Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2010 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Usaha Mineral dan Batubara (sebagai acuan pengawasan pertambangan).
22.   Peraturan Pemerintah No. 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pasca Tambang (sebagai acuan penanganan bekas tambang).
23.   Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (sebagai dasar penyusunan AMDAL).
     C.      Keputusan Presiden.
1.       Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung (sebagai Pedoman Pengawasan Kawasan Hutan Lindung).
2.       Keputusan Presiden No. 41 Tahun 2004 tentang Perizinan atau Perjanjian di Bidang Pertambangan yang Berada di Kawasan Hutan).
     D.      Keputusan/Peraturan Menteri.
1.       Keputusan Menteri Kesehatan No. Kep-146/MEMKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air (sebagai rujukan baku mutu air bersih).
2.       Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. Kep-53/MENLH/10/1993 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor).
3.       Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 67 Tahun 1993 tentang Tata Cara Pemeriksaan Teknis dan Layak Jalan Kendaraan Bermotor di Jalan (sebagai rujukan kelayakan kendaraan bermotor).
4.       Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 69 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang dan Jalan (sebagai rujukan pengaturan angkutan barang).
5.        Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep-13/MENLH/13/1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak (sebagai acuan baku mutu emisi penggunaan diesel engine generator).
6.       Kepmen PE No. 555.K/26/M.PE/1995 tentang Kesehatan dan Kerja Pertambangan Umum (sebagai acuan tata cara dan persyaratan kerja pertambangan umum).
7.       Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep-48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan (sebagai rujukan baku mutu tingkat kebisingan).
8.       Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep-45/MENLH/11/1996 tentang Indeks Standar Pencemaran Udara (sebagai rujukan ISPU di lokasi kegiatan).
9.       Kepmenhutbun No.146/Kpts-II/1999 tentang Pedoman Reklamasi Bekas Tambang dalam Kawasan Hutan (sebagai acuan tata cara reklamasi lahan bekas tambang).
10.   Kepmenhub No. KM 1 Tahun 2000 tentang Penetapan Kelas Jalan di Pulau Sumatera (sebagai rujukan kelas jalan di Pulau Sumatera).
11.   Kepmen ESDM No. 1457.K/28/MEN/2000 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Lingkungan di Bidang Pertambangan dan Energi (sebagai acuan pengelolaan lingkungan pada industri migas).
12.   Kepmenkes No.876/Menkes/SK/VII/2001 tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (sebagai rujukan teknis analisis dampak terhadap kesehatan).
13.   Kepmenhub No.KM 30 Tahun 2002 tentang Perubahan Keputusan Menteri Perhubungan No.KM 69 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang di jalan (sebagai rujukan pengaturan angkutan barang).
14.   Kepmen LH No.37 Tahun 2003 tentang Metode Analisis Kualitas Air Permukaan (sebagai acuan metode analisis kualitas air permukaan).
15.   Kepmen LH No. 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik (sebagai rujukan baku mutu air limbah domestik di camp).
16.   Kepmen LH No.202 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Limbah Kegiatan dan/atau Usaha Pertambangan Tembaga dan Tembaga (sebagai acuan baku mutu air limbah yang berasal dari pengolahan bijih tembaga).
17.   Kepmenhub No.KM 14 Tahun 2006 tentang Menejemen dan Rekayasa Lalu Lintas di Jalan (Pedoman Perencanaan Pengaturan dan Rekayasa Lalu Lintas).
18.   Permenhut No.P18/MENHUT-II/2011 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan (sebagai acuan tata cara pinjam pakai kawasan hutan dan kewajiban pemegang izin pinjam pakai).
19.   Kepmenhut No.SK121/MENHUT-II/2012 tentang Perubahan Keputusan Menteri Kehutanan No.SK 126/MENHUT-II/2004 tanggal 22 April 2004 tentang Perubahan Fungsi dan Penunjukan Hutan Lindung, Hutan Produksi Terbatas, dan Hutan Produksi Tetap di Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara seluas ± 108.000 hektar sebagai Kawasan Pelestarian Alam dengan Fungsi Taman Nasional dengan nama Taman Nasional Batang Gadis (sebagai bahwa lokasi kegiatan berada di hutan lindung).
20.   Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.
    E.       Keputusan Kepala BAPEDAL.
1.      Kepka Bapedal No.01/BAPEDAL/09/1995 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3 (sebagai pedoman penyimpanan dan pengumpulan limbah B3).
2.       Kepka Bapedal No.02/BAPEDAL/09/1995 tentang Dokumen Limbah B3 (sebagai pedoman pendokumentasian limbah B3).
3.       Kepka Bapedal No.04/BAPEDAL/09/1995 tentang Tata Cara Persyaratan Penimbunan Hasil Pengolahan, Persyaratan Lokasi Bekas Pengolahan, dan Lokasi Bekas Penimbunan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Acuan Konstruksi TSF).
4.       Kepka Bapedal No.225/BAPEDAL/08/1995 tentang Tata Cara dan Persyaratan Penyimpanan dan Pengumpulan Minyak Pelumas Bekas (sebagai pedoman penyimpanan dan pengumpulan minyak pelumas).

PERINTAH KE YMR, ARAHAN PENDIRI DAN KETUA UMUM MPP(G) YMR, MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA BULAN JULI 2013

https://www.youtube.com/c/agussalimnasutionmandailing?sub_confirmation=1
ARAHAN PENDIRI DAN KETUA UMUM MPP(G) YMR, MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA BULAN JULI 2013
THE STEERING FROM FOUNDER AND GENERAL CHAIRMAN OF THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION, JULY 2013

AGUSSALIM, ST BIN ABDUR RAHIM NASUTION

Bermula dari berawal dari kecintaan saya terhadap daerah kelahiran saya di Roburan Lombang, maka saya bermaksud mengglobalisasi seluruh elemen yang ada di Tanah Mandailing yang saya konsentrasikan gerakannya dari desa kelahiran saya (Desa Roburan Lombang, Kecamatan Panyabungan Selatan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara - Indonesia) yang bisa dipandang oleh pihak lain sebagai primordialis.
Beginning and has the early from my loving to my born local, so I have the meaning to globalitate all elements there are in Land Mandailing is concerntrating by me from my born village ((Desa Roburan Lombang, Kecamatan Panyabungan Selatan, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara - Indonesia) can be saw by other as primordialist.

Untuk itu  kepada seluruh para pihak yang merasa memiliki dan bertanggung jawab atas martabat Tanah Mandailing untuk bersama-sama membangun Tanah Mandailing yang oleh saya sendiri telah membentuk wadah koordinasi yaitu YMR (Yayasan Mandailing Raya) yang telah saya rintis sejak saya kembali dari tanah perantauan.
To all parties have the sense of belonging and have the responsibillity for Land Mandailing's dignity with join together to build Land Mandailing by myself had made the coordination media is The Great Mandailing Foundation was pioneered by me after come back to Mandailing from other shoreline.

PERINTAH KE YMR, AKTIVITAS SAYA (MY CONCERNTRATION)

CONCERN DENGAN MPP(G) YMR, MAJELIS PIMPINAN PUSAT (GLOBAL) YAYASAN MANDAILING RAYA) SEBAGAI PENDIRI DAN KETUA UMUM
CONCERN WITH THE CENTRAL (GLOBAL) LEADERSHIP ASSEMBLY OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION AS FOUNDER AND GENERAL CHAIRMAN

1. SAYA BUTUH BCS (BAKAL CALON SIMPATISAN) YANG ADAPTIF
    I NEED THE PRE CANDIDATE OF SYMPHATIZER WITH ADAPTIVE MIND SET
2. SAYA BUTUH CS (CALON SIMPATISAN) YANG KOOPERATIF
    I NEED THE CANDIDATE OF SYMPHATIZER WITH COOPERATIVE MIND SET
3. SAYA BUTUH SIMPATISAN YANG BAIK DAN MORALITAS
   I NEED THE  SYMPHATIZER WITH GOOD AND MORALITY MIND SET
4. SAYA BUTUH BCK (BAKAL CALON KADER) YANG MEMBIAKKAN DIRI
   I NEED THE PRE CANDIDATE OF MEMBER WITH REGENERATION GOAL MIND SET
5. SAYA BUTUH CK (CALON KADER) YANG MILITAN
    I NEED THE CANDIDATE OF MEMBER WITH MILITANT MIND SET
6. SAYA BUTUH KADER YANG LOYALIS
    I NEED THE CADRE WITH LOYALITY MIND SET
7. SAYA BUTUH BCA (BAKAL CALON ANGGOTA) YANG OPERATIF
    I NEED THE PRE CANDIDATE OF MEMBER WITH COOPERATIVE MIND SET
8. SAYA BUTUH CA (CALON ANGGOTA) YANG MEMAHAMI ORGANISASI
    I NEED THE CANDIDATE OF MEMBER WITH UNDERSTAND THE ORGANIZATION
    MIND SET 
9. SAYA BUTUH ANGGOTA YANG CERDAS
     I NEED THE MEMBER WITH SMART MIND SET
10. SAYA BUTUH BCP (BAKAL CALON PENGURUS) YANG MENGGERAKKAN.
      I NEED THE WILL BE CANDIDATE OF OFFICIAL CAN TO MOVE
11. SAYA BUTUH CP (CALON PENGURUS) YANG BERPIKIR DINAMIS
       I NEED THE CANDIDATE OF OFFICIAL WITH DYNAMIC THINKING
12. SAYA BUTUH PENGURUS YANG KOMPREHENSIF 
      I NEED THE OFFICIAL WITH COMPREHENSIVE



SAYA TIDAK BUTUH PENGKHIANAT
I DONT NEED THE TRAITOR

Sabtu, 29 Juni 2013

OPINI, PENGANTAR JBAR (JURNAL BULANAN ANALISIS RISET)

https://www.youtube.com/c/agussalimnasutionmandailing?sub_confirmation=1
                                                     PENGANTAR 
                                                     JBAR (JURNAL BULANAN ANALISIS RISET)
                                                      oleh : Agussalim, ST bin Abdur Rahim Nasution
                                                            [Pendiri dan Ketua Umum MPP(G) YMR, Majelis
                                                            Pimpinan Pusat (Global) Yayasan Mandailing
                                                            Raya]

                                               THE INTRODUCE      
                                               OF  THE MONTHLY JOURNAL RESEARCH ANALYSIS
                                                        by : Agussalim, ST bin Abdur Rahim Nasution
                                                           [Founder and General Chairman of The Central
                                                           (Global) Leadership Assembly of The Great
                                                           Mandailing Foundation]


SOSIALISASI PROGRAM YMR (YAYASAN MANDAILING RAYA)
THE SOCIALIZATION OF PROGRAM OF THE GREAT MANDAILING FOUNDATION

Napoleon Bonaparte eksis melakukan kampanye tentara di seluruh pelosok spesifik Benua Eropa pada abad XVIII yang menghasilkan Imperium Eropa Baru (New Europa Empire) yang menyebar pengaruhnya ke 4 (empat) benua lainnya di dunia. Pada dasarnya Napoleon Bonaparte adalah inisiator ulung yang menjangkau kepahaman yang konsisten dengan isu-isu jiwa ‘Gloria’ yang dimiliki khalayak masyarakat Perancis.
Napoleon Bonaparte exists doing the soldier champaigne to all corners in specific in Continent Europa at century XVIIIth resulted New Europa Empire spreading its influence to 4 (four) other continents in the world. In its basement Napoleon Bonaparte is the brilliant initiator reach the understanding be consistent with issues of spirit ‘Gloria’ is owned by any civil society of France.                                  
Apa yang diperbuat oleh Napoleon Bonaparte merupakan kekuatan kedaulatan menyeluruh (overall) yang berhubungan dengan isu demokratisasi baru yang ada saat ini di khalayak masyarakat Perancis. Berdasarkan kaidah-kaidah yang tersebut, YMR (Yayasan Mandailing Raya) belajar banyak kepada keberhasilan yang dicapai oleh Napoleon Bonaparte, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari penjabaran taktis operatif YMR (Yayasan Mandailing Raya) di dalam menjalankan sistem sosialisasi program yang efektif yang dihantarkan oleh YMR (Yayasan Mandailing Raya).
What is done by Napoleon Bonaparte as the overall sovereignity power has the contact with ne democratization issue there is at today in any civil society of France. Based on the theorems were mentioned, The Great Mandailing Foundation study any more to the successful was caught by Napoleon Bonaparte, as part cant be separated from the operative tactic interpretation of The Great Mandailing Foundation in doing the socialization system of effective program is conducted by The Great Mandailing Foundation.
Sistematika bangunan penguat yang ada saat ini, sepenuhnya tertuju untuk membentuk suatu zona kekuatan kedaulatan yang diarahkan untuk membentuk suatu zona kekuatan kedaulatan yang diarahkan untuk memperkuat fondasi bangunan aktual yang sesungguhnya bagi masa depan YMR (Yayasan Mandailing Raya) ke depan, dengan sepenuhnya dan seutuhnya.
The brace building systematic there is at today, in fully is aimed to make the sovereignity power zone is directed to make the sovereignity power zone is directed to strong the actual building foundation in reality for the next future of  The Great Mandailing Foundation to the next future, with fully and whole.
YMR (Yayasan Mandailing Raya) dalam langkah awalnya ini memformulasikan suatu sistem sosialisasi program yang terjabarkan melalui dalil-dalil penguatan kekuatan kedaulatan yang ditujukan ke depan, dengan membentuk suatu sistematika acuan anutan yang konsisten dengan orientasi kesejahteraan dan pencerahan khalayak masyarakat banyak bagi masa depan aktual yang sesungguhnya ke depan. Berdasarkan realistisasi idiologis yang tersebut di atas, maka YMR (Yayasan Mandailing Raya) menyarankan kepada seluruh personality yang ada dalam internal YMR (Yayasan Mandailing Raya) agar melakukan bangunan dan kesebangunan etis yang ditujukan ke depan, menerapkan kompetensi program YMR (Yayasan Mandailing Raya).
The Great Mandailing Foundation on this early step is formulated the program socialization system is interpretated through the strengthening theorems of sovereignity power shall be aimed to the next future, with making the fad reference systematic be consistent with the orientation of welfare and enlightenment of any civil societies for the actual next future in reality to the next future. Based on the ideologic realitization was mentioned above, so The Great Mandailing Foundation suggests to all personalities there are in the internal of The Great Mandailing Foundation so does the building and the ethic similarity are aimed to the next future, to implement the program competency of The Great Mandailing Foundation.
Saya sendiri adalah mantan aktivis mahasiswa yang tergolong radikal, namun demikian saya menyadari bahwa radikalisasi adalah malapetaka bagi kelanjutan dan kelangsungan strategi yang ditujukan ke depan, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari hakikat kekuatan kedaulatan yang ada bagi masa depan yang akan datang.
I by myself as former of university student activist in radical kind, but thus I understand that the radicalization is havoc for the continuation and the continuance of strategy will be aimed to the next future, as the part cant be separated from the essential of sovereignity power there is for the next future at next future.
Dalil-dalil sistematika penguatan yang terdapat dalam internal YMR (Yayasan Mandailing Raya) sepenuhnya ditujukan untuk memperkuat bangunan aktual yang sesungguhnya sesuai dengan yang diterapkan oleh para pebisnis modern yang ada saat ini. Hakikat kekuatan kedaulatan yang ada saat ini sepenuhnya tertata dengan sebaik-baiknya bagi masa depan yang akan datang.
The strengthening systematic theorems there are in the internal of The Great Mandailing Foundation in fully is aimed to strong the actual building in reality accorded on implemented by the modern businessman there is at today. The essential of sovereignity power there is at today in fully is managed in well for the next future at next future.
Dalam hal ini ada beberapa format strategi yang disarankan oleh YMR (Yayasan Mandailing Raya), dalam mensosialisasikan kompetensi program YMR (Yayasan Mandailing Raya) yaitu,
In this reality there is the strategy format is suggested by The Great Mandailing Foundation, in doing the socialization of program competency of The Great Mandailing Foundation are,
01.   Akumulatif bangunan yang dibuat adalah bangunan aktual yang sesungguhnya, bagi masa depan yang akan datang berupa realistisasi idiologis yang sesungguhnya. Dengan demikian bangunan kekuatan kedaulatan yang ada saat ini ditujukan sebagai penghantar bagi masa depan ekonomi yang akan datang.
01.   The building accumulative is made is the actual building in reality, for the next future at next future as the ideologic realistization in reality. With thus the sovereignity power building there is at today is aimed as the conductor for the next future of economy at next future.
02.   Dalil-dalil formulatif yang ada saat ini, berdasarkan kepada acuan anutan yang sesungguhnya, yang terformat melalui dalil-dalil aktual yang ada, bahwa YMR (Yayasan Mandailing Raya) mengedepankan tata acuan anutan yang berdasarkan sistematika aktual yang sesungguhnya sebagai bagian formulatif yang tertata dengan sebaik-baiknya.
02. The formulative theorems there are at today, based on the fad reference in reality, its formatted through the actual theorems there are, that The Great Mandailing Foundation priority the fad reference management based on the actual systematic in reality as the formulative part be managed in well.
03. Sosialisasi besar-besaran JBAR (Jurnal Bulanan Analisis Riset) kepada seluruh pihak yang berkepentingan, berupa penalaran akurat yang ditujukan bagi masa depan yang akan datang.
03. The big socialization of The Monthly Journal Research Analysis to all share holder, as the accuracy reasoning is aimed to the next future at next future.
04. Bangunan kekuatan kedaulatan realistis yang ada saat ini sepenuhnya dibangun berdasarkan tatanan kekuatan kedaulatan yang sesungguhnya, bagi masa depan YMR (Yayasan Mandailing Raya) dalam mencerdaskan mass.
04.  The realistist sovereignity power building there is at today in fully is built based on the sovereignity power management in reality, for the next future of The Great Mandailing Foundation to smart the mass.
05.  Secara garis besar fondasi bangunan aktual yang dimiliki YMR (Yayasan Mandailing Raya) sepenuhnya dari jabaran akumulatif makro yang sesungguhnya, beserta seluruh nalar pikir yang ada bagi masa depan yang akan datang.
05.  In the big line the actual building foundation is owned by The Great Mandailing Foundation in fully from the macro accumulative interpretation in reality, with all thinking reasons for the next future at next future.
06. Formulasi gerakan massa selayaknya ditujukan untuk memperkuat dalil-dalil yang digunakan bagi masa depan faktual yang sesungguhnya sesuai dengan isu untuk kesejahteraan dan pencerahan khalayak masyarakat banyak.
06.  The mass movement formulation in feasible is aimed to strong the theorems are used for the factual next future in reality accorded on the issue for the welfare and the enlightenment for any civil societies.
Berdasarkan kepada alur pikir logis YMR (Yayasan Mandailing Raya) yang tersebut di atas, maka selanjutnya YMR (Yayasan Mandailing Raya) membentuk dan membangun sistematika bangunan yang menyeluruh (overall) dengan isu-isu YMR (Yayasan Mandailing Raya) yang sepenuhnya dan seutuhnya diformulasikan bagi sosialisasi program YMR (Yayasan Mandailing Raya) ke depan yang diawali dengan inisiatif yang setinggi-tingginya bagi kesejahteraan dan pencerahan khalayak masyarakat banyak ke depan.
Based on the logic thinking channel of The Great Mandailing Foundation was mentioned above, so then The Great Mandailing Foundation making and building the building systematic in overall with issues of The Great Mandailing Foundation in fully and whole are formulated for the socialization of program of The Great Mandailing Foundation to the next future is beginning with the higher initiative for the welfare and the enlightenment for any civil societies to the next future.
Acuan-acuan kekuatan kedaulatan yang dimiliki YMR (Yayasan Mandailing Raya) saat ini dipengaruhi sepenuhnya oleh realitas kekuatan kedaulatan formatif jalinan jaringan kinerja yang aktual dengan idiologis YMR (Yayasan Mandailing Raya) di dalam membangun dan menataeksiskan seluruh kinerja yang dimiliki YMR (Yayasan Mandailing Raya) yang ada saat ini.
The sovereignity power references are owned by The Great Mandailing Foundation at today be affected by the sovereignity power reality of the sovereignity power link chain formative in actual with the ideologic of The Great Mandailing Foundation in building and existing all working performances are owned by The Great Mandailing Foundation there are at today.
Berdasarkan kepada penataan sistematika idiologis YMR (Yayasan Mandailing Raya) yang tersebut, sesungguhnya formulatif YMR (Yayasan Mandailing Raya) yang ada saat ini adalah jalinan jaringan sistem yang akurat dan aktual dengan isu YMR (Yayasan Mandailing Raya) sebagai pelaku kekuatan kedaulatan organisasi secara eskalasi numerus mikro lokal sampai global. Titik tuju dan titik pencapaian YMR (Yayasan Mandailing Raya) adalah penataan aktual dari budaya dan etos kerja yang salah satunya analisa pertambangan energi dan sumber daya mineral yang harus dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh YMR (Yayasan Mandailing Raya) ke depan.
Based on the ideology systematic management of The Great Mandailing Foundation was mentioned, in reality the formulative of The Great Mandailing Foundation there is at today is the system link chain in accuracy and actual with the issue of The Great Mandailing Foundation as the actor of organization sovereignity power in micro local numerous escalation until global. The achievement point and the aim point of The Great Mandailing Foundation is the actual management of culture and work ethic in one of those is analysis about the mining of energy and mineral resource must be held in well by The Great Mandailing Foundation to the next future.
Jalinan jaringan kinerja YMR (Yayasan Mandailing Raya) yang ada saat ini adalah aktualitas dari kesinergian dari pembentukan dalil-dalil kekuatan kedaulatan YMR (Yayasan Mandailing Raya) yang berhubungan secara erat dengan sistematika bangunan kekuatan kedaulatan YMR (Yayasan Mandailing Raya) ke depan. Penataan aktualitas YMR (Yayasan Mandailing Raya) yang tersebut ditujukan sebagai penguatan langsung terhadap metodologis YMR (Yayasan Mandailing Raya) di dalam menerapkan PK (Program Kerja) yang salah satunya analisa pertambangan energi dan sumber daya mineral yang mutlak harus disukseskan oleh YMR (Yayasan Mandailing Raya) sendiri.
The working performance link chain of The Great Mandailing Foundation there is at today is the actuality of matching reality of making processing of sovereignity power theorems of The Great Mandailing Foundation has the contact in tight with the sovereignity power building systematic of The Great Mandailing Foundation to the next future. The actuality management processing was mentioned is aimed as the direct strengthening to the methodologic of The Great Mandailing Foundation in implementing The Working Program in one of those is the analysis of mining of energy and mineral resource in absolute must be successes by The Great Mandailing Foundation by itself.
Realistisasi jalinan jaringan kekuatan faktual yang difromulasikan bagi penataan YMR (Yayasan Mandailing Raya) yang konsisten bagi kesejahteraan dan pencerahan khalayak masyarakat banyak ke depan, dengan sepenuhnya dan seutuhnya yang akomodatif dengan isu YMR (Yayasan Mandailing Raya) sebagai pelaku utama nyata di dalam membentuk dan membangun kaidah-kaidah kekuatan kedaulatan YMR (Yayasan Mandailing Raya) yang akomodatif dengan isu-isu YMR (Yayasan Mandailing Raya) ke depan, sehingga dari naratif bangunan aktual yang ada saat ini, sepenuhnya YMR (Yayasan Mandailing Raya) membentuk zona bangunan faktualitatif yang akurat dengan isu-isu YMR (Yayasan Mandailing Raya) berupa kaidah penghantaran idiologis YMR (Yayasan Mandailing Raya) yang sesungguhnya.
The realistization of factual power link chain is formulated for managing The Great Mandailing Foundation be consistent for welfare and enlightenment of any civil societies to the next future, with fully and whole in acomodative with issue of The Great Mandailing Foundation as the real main actor in making and building the sovereignity power rules of The Great Mandailing Foundation in acomodative with issues of The Great Mandailing Foundation to the next future, so from the actual building narrative there is at today, in fully The Great Mandailing Foundation makes the factualitative building zone in accuracy with issues of The Great Mandailing Foundation as the ideologic conducting rule of The Great Mandailing Foundation in reality.
Sistematika bangunan penguatan ini adalah faktual yang digunakan di dalam mentransformasikan seluruh jaringan kinerja aktual yang sesungguhnya bagi pendekatan akomodatif dan aktualitatif dari seluruh jalinan jaringan sinergi kinerja utama YMR (Yayasan Mandailing Raya) yang sesungguhnya, dengan penerapan secara efektif seluruh metoda alur pikir logis yang sesungguhnya.
This strengthening building systematic is the factual is used in transformating all actual working performance links in reality for approach of acomodative and actualitative from all main working performance link chains of The Great Mandailing Foundation in reality, with implementing in effective all logic thinking channel methods in reality.
Untuk itu kepada seluruh khalayak masyarakat internal YMR (Yayasan Mandailing Raya) agar senantiasa memberikan alur pikir kemajuan bagi tatanan faktualitatif YMR (Yayasan Mandailing Raya), dengan demikian YMR (Yayasan Mandailing Raya) membentuk dan menemukan dengan sepenuhnya dan sesungguhnya metoda analisis yang diformulasikan bagi penghantaran dan pengefektivan seluruh alur logis dari jalinan jaringan kinerja YMR (Yayasan Mandailing Raya) yang sesungguhnya. YMR (Yayasan Mandailing Raya) selalu mengedepankan dan mengutamakan jalinan jaringan faktualitatif YMR (Yayasan Mandailing Raya) yang difokuskan kepada sistematika alur pikir yang akurat dengan isu-isu YMR (Yayasan Mandailing Raya) ke depan.
For that to all civil societies in the internal of The Great Mandailing Foundation so always giving the progress thinking chanel for the factualitative management of The Great Mandailing Foundation, with thus The Great Mandailing Foundation making and discovery with fully and reality the analysis method is formulated for conducting and to make it be effective to all logic channels from thw working performance link chain of The Great Mandailing Foundation in reality. The Great Mandailing Foundation always priority and dominate the factualitative link chain of The Great Mandailing Foundation is focused to the thinking channel systematic be accuracy with issues of The Great Mandailing Foundation to the next future.
Dasar-dasar sistematika pendekatan akomodatif YMR (Yayasan Mandailing Raya) adalah faktual yang digunakan di dalam membentuk dan mentransformasikan seluruh jalinan jaringan YMR (Yayasan Mandailing Raya) di dalam mensosialisasikan YMR (Yayasan Mandailing Raya) kepada khalayak masyarakat banyak secara signifikan.
The bases of the acomodative approach systematic of The Great Mandailing Foundation is factual is used in making and transformating all link chains of The Great Mandailing Foundation in socialitate The Great Mandailing Foundation to any civil societies in significant.
Penataan sistematika faktual dari YMR (Yayasan Mandailing Raya) sebagai proses anutan aktual YMR (Yayasan Mandailing Raya) yang sesungguhnya dan sepenuhnya ke depan, dengan demikian YMR (Yayasan Mandailing Raya) merumuskan dan membentuk tatanan faktualitatif yang akurat dengan idiologis YMR (Yayasan Mandailing Raya) yang akomodatif dengan naratif YMR (Yayasan Mandailing Raya) yang sesungguhnya dan sepenuhnya aktualitatif dengan masa depan yang akan datang berupa eksistensi profesionalisme kinerja YMR (Yayasan Mandailing Raya).
The factual systematic management system of  The Great Mandailing Foundation as the actual fad process of The Great Mandailing Foundation in reality and fully to the next future, with thus The Great Mandailing Foundation making the formula and making the factualitative management system in accuracy with the ideologic of The Great Mandailing Foundation in accommodative with the narrative of The Great Mandailing Foundation in reality and fully be actualitative with the next future as the working performance professionalism existent of The Great Mandailing Foundation.
Proses penataan kinerja YMR (Yayasan Mandailing Raya) saat ini, sepenuhnya dan seutuhnya adalah dialektis kekuatan penyerta utama nyata bagi stimulan program kinerja YMR (Yayasan Mandailing Raya) yang sepenuhnya dan seutuhnya aktual bagi realistisasi idiologis YMR (Yayasan Mandailing Raya) ke depan, mulai saat ini bagi masa depan proyeksional seluruh idiologis yang dimiliki YMR (Yayasan Mandailing Raya) saat ini.
The process of working performance management system of The Great Mandailing Foundation at today, in fully and whole is the power dialectic of real main follower for the stimulant of the working performance program of The Great Mandailing Foundation in fully and whole be actual for the ideologic realistization of The Great Mandailing Foundation to the next future, begin today for the projectional next future of all ideologics are owne by The Great Mandailing Foundation at today.
Pada hakikatnya, YMR (Yayasan Mandailing Raya) membentuk sistematika alur pikir logis dan jelas tentang makna naratif YMR (Yayasan Mandailing Raya) di dalam membentuk dan membangun narasi logis YMR (Yayasan Mandailing Raya) di bidang pertambangan energi dan sumber daya mineral secara signifikan. Dasar-dasar kebijaksanaan program YMR (Yayasan Mandailing Raya) yang dibuat YMR (Yayasan Mandailing Raya) selalu dan tetap didasarkan kepada proses tata acuan anutan yang komprehensif dengan kesejahteraan dan pencerahan khalayak masyarakat Mandailing.
In its essential, The Great Mandailing Foundation making the thinking channel systematic in logic and clear about the narrative meaning of The Great Mandailing Foundation in making and building the logic narration of The Great Mandailing Foundation in field of mining of energy and mineral resource in significant. The wisdom bases of program of The Great Mandailing Foundation is made by The Great Mandailing Foundation always and consistent based on the fad reference management process in comprehenship with the welfare and enlightenment of Mandailing’s civil society.
Dasar-dasar pengambilan sistematika kebijaksanaan ini sesungguhnya dan sepenuhnya adalah bukti autentifikasi seluruh elemen potensial YMR (Yayasan Mandailing Raya) ke depan, mulai saat ini dan seterusnya. YMR (Yayasan Mandailing Raya) tetap membentuk dan melakukan sistematika dialektika kinerja secara persuasif bagi kesejahteraan dan pencerahan khalayak masyarakat banyak ke depan, dengan demikian seluruh alam bangunan pikir YMR (Yayasan Mandailing Raya) yang ada saat ini ditujukan untuk merealitaskan seluruh akumulatif potensial YMR (Yayasan Mandailing Raya) dalam upaya menerapkan seluruh program YMR (Yayasan Mandailing Raya) yang pro rakyat.
The bases of making for this wisdom systematic in reality and fully is the authentification of all potential elements of The Great Mandailing Foundation to the next future, begin today and forward. The Great Mandailing Foundation always making and doing the dialectic systematic of working performance in persuasive for the welfare and the enlightenment for any civil societies to the next future, with thus all thinking building natures of The Great Mandailing Foundation there are at today are aimed to realitate all potential accumulative of The Great Mandailing Foundation in the effort to implement all programs of The Great Mandailing Foundation in pro people.
YMR (Yayasan Mandailing Raya) menempuh sistem pendekatan yang berbasiskan kepada kaidah-kaidah logis yang sesungguhnya di dalam menatakan seluruh sistematika sinergi kinerja utama dalam bentuk metodologis ilmiah yang sesungguhnya sebagai akibat nyata dari proses pendekatan YMR (Yayasan Mandailing Raya) ke depan, dengan seluruh elemen potensial YMR (Yayasan Mandailing Raya) dalam upaya menerapkan program  YMR (Yayasan Mandailing Raya) yang pro rakyat.
The Great Mandailing Foundation  take the approach system based on the logic rules in reality in the logic rules in managing all main working performance matching systematic in the scientific equation methodologic shape in reality as the real result of the approach process of  The Great Mandailing Foundation to the next future, with all potential elements of The Great Mandailing Foundation in the effort to implement the program of The Great Mandailing Foundation pro people.
Untuk menerapkan sosialisasi program YMR (Yayasan Mandailing Raya), maka YMR (Yayasan Mandailing Raya) merumuskan falsafah YMR (Yayasan Mandailing Raya) yaitu,
To implement the socialization of program of The Great Mandailing Foundation, so The Great Mandailing Foundation making the philosophy formula is,
01.   Berlaku jujur dan adil.
01.   In honest and fair attitude.
Sikap jujur berarti mau membuka diri terhadap nasihat, saran, dan teguran, bersedia menerima perbedaan pendapat, dan mau mengerti pendapat orang lain untuk kemudian bersama-sama mencapai tujuan yang sama. Sikap adil berarti tidak harus menyamaratakan atau memberikan hal yang sama kepada setiap orang. Prinsip keadilan yang berlaku pada Yayasan ini adalah keadilan yang berdasarkan atas keseimbangan yaitu keserasian atas apa yang telah diberikan dengan apa yang sepantasnya diterima oleh setiap orang. Berdasarkan prinsip tersebut, maka sikap ingin menjatuhkan orang lain, rasa iri, benci, mengambil hati atasan, dan sebagainya merupakan hal yang bertentangan dengan prinsip tersebut.
The honest attitude has the meaning open itself for the advice, suggest, and warning, ready to accept the different of opinion, and want to understand other people’s opinion to then join together catch the same achievement. The fair attitude has the meaning must not make be same or giving the same to everyone. The fair principle be legal in This Foundation is the fair based on the balance is harmony for what was given with what is feasible be accepted by everyone. Based on the principle, so the attitude to want to drop other people, the envy sense, hate, take the heart of boss, and others as contrary with this principle.
02.   Bekerja sama dalam keselarasan.
02.  Cooperation in harmony.
Kebesaran dan kejayaan sebuah organisasi bukan ditentukan oleh kekuatan individual masing-masing person yang ada dalam organisasi tersebut, melainkan kerja sama (team work) di antara semua pihak yang tergabung dalam organisasi Yayasan. Keberhasilan dan kegagalan merupakan bagian dari semua. Pendeknya, seluruh personil merupakan ikatan mata rantai yang tidak bermakna tanpa bersatu. Ibaratkan satu tubuh, apabila tangan terluka sekujur badan akan merasa sakit. Artinya, suatu organisasi tidak akan besar dan berkembang jika orang-orang yang ada di dalamnya tidak bekerja sama di dalam mewujudkan visi dan misi organisasi.
The greatness dan glory of the organization is not indicated by the each individual power of personel there are in the organization, but the team work among all parties be join in The Foundation organization. The success and the failure as part of all. In shortly, all personels as the chains bond without meaning without unite. As sample a body, if hand in injured so all body be sick feeling. Its meaning, the organization will not be big and be develop if people inside it without cooperation in realitate the vision and the mission of the organization.
03.  Berjuang demi kemajuan bersama.
03.    To struggle for progress in together.
Mengimbangi situasi persaingan yang semakin ketat. Dituntut sikap yang mampu bekerja sama dalam segala sesuatu dan kondisi, bersedia saling bantu berjuang bersama mencapai tujuan Yayasan secara ikhlas menyumbangkan seluruh tenaga dan pikirannya di bagian mana pun ia ditugaskan, demi kemajuan Yayasan.
To counterbalance the competition situation be more tight. It be charged can be cooperate in any situation and condition, ready to help one to others to catch the achievement of The Foundation in sincere to donate all his powers and all his thinkings in wherever he is assigned, for the progresss of The Foundation.
04.  Berjuang demi kemajuan Yayasan.
04.  To struggle for the progress of The Foundation.
Pikiran dan tindakan yang dilakukan harus mempunyai orientasi ke masa depan. Evaluasi atas segala hal yang telah dilakukan pada waktu silam tidak boleh menimbulkan patah semangat, kecil hati hingga menurunkan semangat kerja personil Yayasan. Perasaan bangga atas segala hasil pekerjaan kita harus kita pertahankan.
The mind and the action are done must be has the orientation to the next future. Evaluation for anything were done at las time may not raise the spirit broken, small sense until decrease the work spirit of personels of The Foundation. The pride sense for all our working results must be kept by us.
05.  Bersikap sopan santun dan rendah hati.
05.  With polite and low profile.
Sikap sopan santun dan rendah hati yang ditujukan dalam perbuatan merupakan sikap hormat dan tanda penghargaan yang tulus kepada orang lain. Hubungan baik dan pergaulan hidup yang sehat dengan sendirinya akan terjalin, bila mana tiap-tiap karyawan memiliki rasa hormat terhadap rekan sejawat. Hal ini dinilai dengan sikap ramah kepada sesama kita, mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain serta selalu berusaha untuk memperbaiki diri.
With polite and low profile are aimed in the action as the respectful conduct and the appreciation signal in sincere to other people. The good realtion and the life intercourse in health by itself be stranded, if every personel has the respectful to his partner. This reality is valued with the friendly inter us, to listen and to appretiate other opinion and always effort to improve hisself.
06.  Bersyukur dan berterima kasih.
06.  Be grateful and say thanks.
Adanya kesadaran untuk selalu ingat jasa dan bantuan orang lain dengan memberikan penghargaan yang layak kepada setiap orang yang mempunyai kaitan dengan tugasnya, mengingat bantuan keluarga, perusahaan, dan masyarakat luas yang secara tidak langsung turut mendukung keberhasilannya, selain itu ada kesungguhan hati yang benar-benar ikhlas menyatakan syukur dan terima kasihnya atas dukungan pihak lain. Perwujudan rasa syukur dan terima kasih yang paling dalam adalah semangat pengabdian.
There is the awareness to always remember the service and other help with giving the appreciation in feasible to every one has the contact with his task, remember helps of family, company, and any civil society with indirect follow to support his success, beside that there is the seriously in sincere saying the grateful and thaks for other supports. The manifestation of grateful and thanks in deeply is the dedication spirit.
Tri Budaya Organisasi YMR (Yayasan Mandailing Raya).
The Three of Culture of Organization of The Great Mandailing Foundation.
Untuk mewujudkan seluruh cita-cita (visi dan misi) Yayasan, maka dirumuskan suatu Budaya yang harus dimiliki dan menjadi pedoman bagi seluruh personil YMR (Yayasan Mandailing Raya). Ada 3 (tiga) Budaya Organisasi YMR (Yayasan Mandailing Raya), yaitu,
To realize all aspirations (vision and mission) of The Foundation, so its made the formula of Culture must be owned and be the guidance for all personels of The Great Mandailing Foundation. There are 3 (three) of Organization Culture of The Great Mandailing Foundation, are,
01.   Budaya Kerja (The Working Culture).
1.1. Menghargai waktu (to appreciate the time).
1.2. Kerja antusias (enthusiastic working).
1.3. Kerja keras (hard work).
1.4. Kerja keras/cermat (hard/careful work).
1.5. Kerja efektif dan effisien (work in effective and efficient).
1.6. Kerja produktif (the productive work).
1.7. Kerja tuntas (complete work).
1.8. Tidak menunda pekerjaan (don’t pause the work).
02.   Budaya pengembangan diri (self development culture).
2.1. Jujur dan adil (honest and fair).
2.2. Proaktif (Proactive).
2.3. Keyakinan diri yang tinggi (high self confidence).
2.4. Berani menghadapi risiko (has the brave to face the risk).
2.5. Tidak puas diri (don’t self satisfied).
2.6. Mawas diri (self care).
2.7. Mau terus maju (want be progress).
2.8. Berpikir positif (positive thinking).
2.9. Meningkatkan kemauan belajar, membaca, dan mencatat (to increase the will to study, read, and write).
2.10. Selalu ingin menjadi lebih baik (always want be better).
2.11. Pantang menyerah (don’t surrender).
2.12. Berorientasi masa depan (has the orientation to the next future).
2.13. Keterbukaan (openness).
2.14. Terus meningkatkan ketrampilan (at continioue to increase the skill).
2.15. Bertanggung jawas (has the responsibility).
2.16. Peka menangkap dan memanfaatkan peluang (sensitive to capture and use the chance).
2.17. Hemat (saving).
03. Budaya Kebersamaan (The Culture of togetherness).
3.1. Menghormati setiap orang (respect to every one).
3.2. Menghargai pendapat dan kinerja orang lain (to appreciate othe opinion and other working performance).
3.3. Berjiwa besar menghadapi kritik (has the big soul to respond the critique).
3.4. Tidak mudah tersinggung (not be easy be offended).
3.5. Ramah terhadap siapa aja (in friendly to anyone).
3.6. Kerja sama (team work).
3.7. Merasa memiliki Yayasan (sense of belonging of The Foundation).
3.8. Loyalitas tinggi (high loyality).
3.9. Menjaga kebersihan (guard the hygiene).
3.10. Tahu terima kasih (know the thanks).

7 (Tujuh) Sukses Walt Disney
7 (Seven) Successes belonging to Walt Disney
01.   Tidak ada sukses yang datang sendiri, ia harus diperjuangkan dan terus disempurnakan (there is not the success comes by itself, it must be struggled and at continiouty to refine).
02.   Pelanggan adalah yang menghidupi kita, jangan pernah mengabaikan mereka (the costumer is makes us be life, don’t ever to ignore them).
03.   Bila seseorang ingin berhasil dan bahagia, pertama-tama ia harus mengerjakan sesuatu yang ia sukai (if someone want be successful and happy, at first time he must doing what is likes by him).
04.   Orang harus mempunyai keyakinan untuk sukses, sesudah itu ia harus mengejarnya dengan pengorbanan apa pun (the people must has the faith to success after that he must pursue it with any sacrifices).
05.   Kalau bisa, ada rasa memiliki terhadap Yayasan, sehingga memberikan kesempatan berekspresi sluas-luasnya (if it can, there is the sense of belonging of The Foundation, so giving the opportunity to expression in widest).
06.   Di dunia ada 2 (dua) macam orang, pertama, orang yang tidak mempunyai keyakinan, sehingga mudah terlantar, dan kedua orang yang mempunyai keyakinan untuk bangkit dan tetap bisa survive meski pun dalam keadaan sulit [in the world there are 2 (two) people kind, first, the people has not the faith, so he is easy be displaced, and second has the faith to rise and always can be survive although in the difficult condition].
07.   Orang sering takut terhadap gagasan, padahal setiap gagasan tidak berarti apa-apa bila tidak diwujudkan (the people often afraid to the ideas, whereas the ideas without meaning if don’t embodied).

7 (Tujuh) kiat sukses George Soros
7 (Seven) Tips of Succes belonging to George Soros
01.   Bertahan hidup (Survive to life).
Untuk bisa maju adalah bertahan hidup, dan hal ini berlaku untuk setiap bidang kehidupan (to can be progress is survive to life, and this reality be apply for every field of life).
02.   Jangan cepat puas (Don’t be speed in satisfied).
Seseorang yang cepat merasa puas akan kehilangan daya hidup untuk berjuang (someone in feeling with speed in satisfied will lose the life power to struggle).
03.   Pusatkan perhatian pada pencapaian target (centered the attention to the target achievement).
Hanya target yang harus dikejar dan pencapaian target adalah suatu kehormatan (only the target must be pursued and the target achievement is the honor).
04.   Ciptakan peluang baru.
Bila pasar tidak penuh sesak, sehingga tidak memungkinkan untuk meraih laba, maka diptakan peluang baru (if the market without full crowded, so don’t may to reach the profit, so making the new opportunity).
05.   Gunakan dan pertajam imajinasi (using and sharpen the imagination).
Seorang trader harus menyadari, untuk berdagang berdasarkan imajinasi (a trader must understand, to trade based on imagination).
06.   Percaya pada pasar bebas (believe the free trade).
Pada saat itu perdagangan merupakan ajang transaksi internasional (at that moment the trade as the international transaction event).
07.   Dermakan penghasilan Anda (alms your results).
Bantuan kita adalah doa mereka yang memerlukan bantuan kita dan sumber perjuangan kita (our helpings are their prayings need our helps and our struggling source).

“Hanya orang yang menaburlah yang akan menuai”
Only people sows will reap
(B.C. Forbes)
Pendiri Majalah Forbes
Founder of Magazine Forbes

“Cara terbaik untuk menghentikan kebiasaan buruk adalah jangan pernah memulainya”
The best method to stop the bad habit is never to begin it
(J.C. Penney)
Pendiri Jaringan Toko J.C. Penney
Founder of Link of Shop J.C. Penney

“Keyakinan yang kuat terhadap apa yang kita kerjakan akan memberikan kekuatan luar biasa untuk mengatasi kegagalan”
The strong confidence to what is done by us will give the extra ordinary power to solve the failure
(Soichiro Honda)
Pendiri Honda Motor Company
Founder of Honda Motor Company

Daftar Pustaka (The List of Biblioghraphy) :
BPS Plus, Buku Panduan Supervisor Plus, Columbia Training Kits, 2007.
BPS Plus, The Guidance Book of Supervisor Plus, Columbia Training Kits, 2007.

Roburan Lombang, 01 Juni 2013
Roburan Lombang, June 01st, 2013



Agussalim, ST alias Agussalim, ST bin Abdur Rahim Nasution alias Agussalim Nasution Mandailing



TEKNIK PERTAMBANGAN UM (UNIVERSITAS MANDAILING), KUM S3 MET 03 OKTOBER 2443 M (KULIAH UMUM SABTU SORE SEPANJANG MASA ELECTRONIC TELECONFERENCE 03 OKTOBER 2443 MASEHI)

  https://www.youtube.com/@agussalimnasutionmandailing2/videos EVOLUSI PENDIDIKAN MANDAILING 419 (EMPAT RATUS SEMBILAN BELAS) TAHUN DI TAHUN...